Target 7.772 Orang, Dinkes Bengkulu Percepat Upaya Penemuan Kasus TBC

Senin 03 Jun 2024 - 08:55 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menyebut memiliki target untuk temuan kasus penyakit TBC (Tuberkulosis) mencapai 7.772 orang.

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Redhwan Arif melalui Kepala Bidang  Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si mengatakan, target yang ditetapkan tersebut sebagai estimasi orang yang terkena penyakit TBC.

"Sampai dengan April lalu sudah ditemukan 3.737 orang tergejala TBC baru," kata Ruslian.

Sementara itu, untuk kasus positif TBC sendiri, dikatakan Ruslian sepanjang tahun 2024 ini sudah ditemukan sebanyak 811 kasus. 

"Mereka sudah dilakukan pengobatan secara gratis di Puskesmas masing-masing," imbuhnya.

Lebih jauh, Dinkes Provisni Bengkulu dan jajarannya hingga saat ini terus mengoptimalkan penemuan kasus TBC. Salah satu upaya percepatan penemuan kasus tersebut salah satunya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pemeriksaan, terutama pemeriksaan bagi masyarakat penderita TBC ataupun memiliki gejala TBC.

BACA JUGA:HWDI Bengkulu Kawal Raperda Pemenuhan, Penghormatan dan Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas

Biasanya pasien yang sudah dinyatakan positif  penderita TBC itu harus dilakukan investigasi kontak, terutama yang kontak dekat itu baik serumah termasuk kontak tetangga dan sebagainya. Hal tersebut  harus dilakukan supaya nanti terlacak dengan benar dan masyarakat bebas daripada TBC. 

"Kita melakukan pemeriksaan itu dari kunjungan masyarakat yang bergejala TBC ke Puskesmas," sampai Ruslian.

Lebih lanjut, Ruslian mengimbau kepada masyarakat Bengkulu yang memiliki gejala TBC seperti batuk lebih dari dua minggu, tidak memiliki nafsu makan, demam dan berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas, hingga ada penurunan berat badan, untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. 

"Imbauan kami kepada masyarakat, apabila mengalami gejala seperti itu agar segera dilakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan baik puskesmas atau klinik. Nanti dokter bisa merujuk ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," singkatnya.

Kategori :