Radarkoran.com - Petani Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mulai melakukan pembibitan dan menyiapkan lahan pertaniannya untuk menanam cabai dan tomat.
Seperti yang dilakukan Sarimin, salah satu petani cabai dan tomat di Desa Tangsi Duren.
Sarimin mengatakan, dirinya mulai melakukan berbagai kesiapan seperti mengolah tanah berdasarkan jenis tanaman dan menyiapkan pembibitan biji cabai serta tomat.
"Persiapan menanam cabai serta tomat sebenarnya sudah dari 3 bulan lalu. Satu bulan di awal sampai hari ini mengolah tanah sebagai media tanam untuk penyemaian. Kemudian 2,5 bulan berikutnya menyiapkan pembibitan bijinya," kata Sarimin kepada Radarkoran.com ketika diwawancara di lahan kebunnya, Kamis 27 Juni 2024.
BACA JUGA:Rayakan Idul Adha 1445 H, Desa Tangsi Duren Sembelih 7 Ekor Sapi dan 8 Kambing
Usai pembibitan biji cabai dan tomat, lanjut Sarimin, langsung ditebar dan ditanam di tempat permanen dalam kurun waktu satu bulan mendatang. Ia pun lebih memilih menyiapkan serta memilah biji cabai dan tomat berkualitas secara mandiri, dibandingkan membelinya di toko pertanian.
"Setiap tahun seperti ini, menyiapkan biji cabai. Prosesnya dari pemilihan, mana yang kelihatan fisiknya bagus, itu diambil. Setelah dipilah-pilah selanjutnya cabai itu ditumbuk. Dan hasilnya itu ditanam untuk penyemaian, pembibitan, lalu ditanam di tempat permanen," jelasnya.
Selama proses penyemaian, pembibitan hingga penanaman di tempat permanen, menurut Sarimin tidak banyak mengeluarkan biaya.
Setiap harinya disiram air menggunakan ember besar, yang diambilkan dari sumur. Namun ketika proses perawatan nantinya, dipastikan bakal membutuhkan biaya cukup besar.
"Ya mulai dari pemupukan, pengobatan. Pokoknya setelah cabai diambil, itu kemudian pasti diberi pupuk, dan diberi obat. Itu juga harus konsisten," terang Sarimin.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk lahan kurang lebih satu hektar yang diolahnya, utamanya akan ditanam cabai dan tomat, sisanya untuk tanaman jahe.
"Alhamdulillah saat ini sudah pemasangan pelastik mulsa, dan berapa hari ke depan sudah bisa pindahkan, karena bibit sudah cukup umur, siap ditanam," jelasnya lagi.
Dia menambahkan, mungkin sebagian besar petani tidak berani menanam cabai dan tomat untuk saat ini, karena menjelang kemarau takut gagal.
"Untuk suhu di wilayah pertanian Kabawetan ini masih cukup baik, dengan kurangnya yang menanam jenis tanaman cabai dan tomat, biasanya pas panen harganya cukup tinggi, itu pelungnya. Tapi harus dengan perawat yang extra, dari mulai pupuk dan penyemprotan hama. Jika tidak dengan perawat extra, pasti rugi besar nantinya," demikian Sarimin.