Radarkoran.com - Eksistensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bukan hanya sangat penting bagi Indonesia, namun juga bagi masyarakat dunia, baik di negara maju, maupun di negara berkembang. Hal inilah yang mendorong Majelis Umum PBB menetapkan 27 Juni sebagai Hari UMKM Internasional.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, di tengah ketidakpastian perekonomian global dampak pandemi, perang, dan perubahan iklim, patut disyukuri perekonomian di tanah air berangsur-angsur pulih dan stabil.
"Ini nggak bisa dilepaskan dari peran UMKM dan koperasi. Tapi tetap saja, nggak boleh lengah. Sampai sekarang perang, pandemi dan perubahan iklim masih menghantui perekonomian global. UMKM dan koperasi harus tetap tangguh dan kokoh," kata Senator Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM telah berupaya untuk mengembangkan UMKM dan koperasi yang terintegrasi dan terencana, serta dapat keluar dari jebakan pendekatan survival ke pendekatan kewirausahaan.
"Ke depan diupayakan bagaimana terbangun ekosistem usaha yang kuat, sehat, terhubung hulu hilir. Setiap UMKM harus naik kelas, usahanya berjalan secara berkelanjutan dan kesejahteraan pelaku usahanya meningkat," ujar Senator Riri Damayanti John Latief.
BACA JUGA:Senator Riri: Wujudkan Kabupaten Kepahiang Bebas Narkoba
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, di Kabupaten Kepahiang, ia telah menyiapkan program khusus untuk membangkitkan potensi UMKM agar dapat mensejahterakan para pelaku usaha dan masyarakat.
"Salah satunya adalah pembangunan di delapan kecamatan melalui program Gerakan Bangun Sehasen dengan mengalokasikan dana hingga dua miliar rupiah per desa/kelurahan, sekaligus menciptakan lapangan kerja untuk perempuan berbasis rumah tangga," ungkap Senator Riri Damayanti John Latief.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, ia juga bakal melakukan pendekatan dengan pengembangan peran industri rumah tangga dan UMKM yang produktif dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi daerah.
"Cetak seribu wirausaha muda di setiap kampung dengan memberikan insentif modal usaha atau kredit lunak dan pelatihan untuk membuka akses lapangan kerja baru. Insya Allah dengan dukungan masyarakat, upaya ini akan mudah untuk dilaksanakan," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.