Radarkoran.com - Tahun 2024, tak ada desa wisata di Kabupaten Lebong yang ikut dalam ajang desa wisata tingkat Provinsi Bengkulu.
Absennya perwakilan Kabupaten Lebong dalam ajang tersebut akan menjadi salah satu bahan evaluasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau Disparpora Kabupaten Lebong untuk tahun selanjutnya.
Kepala Disparpora Kabupaten Lebong Riki Irawan. S.Sos, M.Si mengatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah agar di tahun 2025 mendatang ada desa dari Kabupaten Lebong yang ikut dalam lomba desa wisata tingkat Provinsi Bengkulu.
"Untuk tahun ini kita absen. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi kami, " sampai Riki.
Ditambahkan Riki, salah satu langkah yang akan dilakukan yaitu dengan lebih fokus untuk melakukan pendampingan dan mensuport desa dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. Menurutnya kesiapan objek wisata di desa menjadi poin utama yang harus didorong. Alasannya karena objek wisata di desa ini merupakan objek utama dalam penilaian pada ajang lomba desa wisata.
BACA JUGA:Libur Idul Adha, Sejumlah Objek Wisata di Lebong Ramai Wisatawan
"Tentu yang penting adalah kesiapan objeknya di desa. Artinya kami akan fokus lagi untuk mensuport desa dalam mengembangkan potensi wisata desa, " lanjut Riki.
Riki memastikan, di tahun 2025 mendatang Kabupaten Lebong tidak akan absen lagi dalam lomba desa wisata tingkat Provinsi Bengkulu. Untuk itu, desa di Kabupaten Lebong yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata diminta untuk lebih fokus lagi dalam mengembangkan sektor wisata. Tak juga menutup kemungkinan bagi desa-desa lainnya yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan.
"Kalau segi kesiapan, tentu adalah objek wisata di desa, " lanjutnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada setiap desa untuk bisa menggali potensi wisata yang ada di wilayahnya masing-masing untuk dikembangkan. Menurutnya dengan mengembangkan sektor wisata maka potensi desa untuk menjadi desa mandiri bisa terwujud.
"Belum lagi lewat sektor wisata ini juga bisa merangsang pertumbuhan UMKM untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat desa itu sendiri lewat kunjungan wisatawan yang datang, " demikian Riki.