Radarkoran.com - Kubis atau yang lebih dikenal dengan nama kol adalah salah satu tanaman sayur yang banyak ditanam karena kaya gizi, serbaguna, dan baik untuk kesehatan.
Kol mengandungan serat, vitamin, serta kalium yang baik untuk kesehatan. Tanaman kol biasanya ditanam di tempat bersuhu rendah dan tumbuh subur di bawah sinar matahari langsung.
"Umumnya, tanaman kol ditanam di daerah sejuk dengan ketinggian 1000-3000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di Desa Tangsi Duren, seperti wilayah Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, " kata Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Eko Suprianto kepada Radarkoran.com Kamis, 25 Juli 2024.
Meski demikian, bukan hal mustahil kol dapat tumbuh di dataran rendah. Hanya saja, ukurannya lebih kecil.
Baik menanam kol di dataran rendah maupun tinggi tetap harus memperhatikan perawatannya. Jika menanam secara asal atau salah, tanaman kol tidak dapat tumbuh baik, bahkan berisiko mati.
BACA JUGA:Selain Lebih Elegan, Ini Keunggulan Plafon PVC Lainnya
Hanya menanam satu varietas kol jumlah varietas kol berkaitan dengan jumlah tanaman yang akan dipanen. Menanam kol dengan jenis sama dalam jumlah banyak akan membuat kelebihan hasil panen.
Hal tersebut akhirnya hanya akan membuat kol terbuang dan menghasilkan banyak sampah alih-alih mendapat kol segar setiap minggu. Maka itu, sebaiknya menanam kol dengan varietas berbeda dan waktu matang berbeda. Misalnya, tanaman kol jenis One Kilo Slow Bolt Napa siap panen dalam waktu sekitar 50 hari, sedangkan Red Acre membutuhkan waktu 75-100 hari. Petani dapat menanam kol ini secara bersamaan selama satu atau dua bulan penuh di antara masa panen.
Selanjutnya, kesalahan menanam kol yang perlu dihindari adalah tidak melakukan pemupukan yang cukup. Nitrogen pada tanah berperan penting dalam pertumbuhan daun. Apabila tanah kekurangan nitrogen dapat membuat kol terlihat kurus dan berubah warna. Kol adalah tanaman yang menyerap banyak nutrisi tanah serta membutuhkan lebih banyak pupuk dibanding tanaman berdaun lainnya, seperti selada atau bayam.
Cara terbaik memastikan tanaman kol mendapat cukup pupuk adalah memberinya lapisan kompos yang banyak saat penanaman di sekitar tanaman hingga jarak 30 cm. Jika tidak memiliki kompos, dapat memberikan pupuk berimbang tanaman kol yang baru dipindahkan dapat tumbuh baik jika diberi pupuk 10-10-10, komposisi seimbang antara nitrogen, fosfor, dan kalium, sehingga dapat memperoleh semua nutrisi untuk mengembangkan akar yang kuat. Setelah satu bulan tanaman tumbuh, Anda bisa memberi tanaman kol dengan pupuk atau kompos yang mengandung nitrogen tinggi. Jangan mengabaikan kebutuhan pupuk tanaman kol jika menginginkan hasil panen maksimal.
Kesalahan menanam kol selanjutnya adalah tidak memberikan jarak cukup antartanaman. Menanam kol terlalu berdekatan dan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, memudahkan penyebaran penyakit, dan tekanan hama.
Pikirkan tentang seberapa besar tanaman bisa tumbuh dan rencanakan jarak tanam berdasarkan hal tersebut, bukan dengan bibit kecil yang digunakan untuk memulai. Usahakan memberi ruang sekitar 30 cm pada setiap tanaman kol jika ditanam di taman. Jika ingin menanam dalam barisan, berikan satu meter di antara tanaman kol. Tanaman kol bisa tumbuh setinggi 39 cm. Jadi, jangan mananam di bawah tanaman yang bisa masuk ke ruang vertikalnya. Kol bisa ditanam bersamaan dengan tanaman pendamping, asalkan diberikan jarak dan ruang yang cukup.
Selanjutnya menanam pada waktu dan tempat yang salah. Menanam tanaman juga harus memperhatikan waktu. Pengaturan waktu bergantung pada suhu, sedangkan penempatan bergantung pada intensitas sinar matahari. Terlalu banyak sinar matahari dapat menyebabkan early bolting, yakni kegagalan pembentukan kepala kol, terutama saat suhu sedang tinggi.
Meski membutuhkan sinar matahari hingga delapan jam setiap hari, tanaman kol tetap membutuhkan udara sejuk.
BACA JUGA:Manfaat Jalan Kaki bagi Tubuh, Berapa Jumlah Langkah Kaki Dibutuhkan Dalam Sehari ?