KEPAHIANG RK - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang mengingatkan jika Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) memiliki peran yang sangat penting DI dalam pengembangan akhlak maupun kepribadian manusia yang handal, serta mampu berimplikasi kepada dorongan karakter generasi bangsa yang lebih unggul dan berdaya saing.
Kemenag Kepahiang mendorong diaktifkannya kegiatan-kegiatan keagamaan pada BKMT, termasuk Taman Pendidikan Qur'an (TPQ), sehingga anak-anak di masing-masing desa memiliki rutinitas yang positif.
Kakan Kemenag Kabupaten Kepahiang, Drs. Albahri, M.Si melalui Kasi Bimas Islam, Ridwan, S.Ag mengimbau agar majelis taklim yang ada di tingkat desa dan kelurahan harus kembali diaktifkan.
Melalui majelis taklim, masyarakat diharapkan bisa aktif belajar agama dan menghidupkan masjid. Selain majelis taklim, Penyuluh Agama Islam (PAI) non PNS dan Risma juga digerakkan kembali menyelenggarakan kegiatan islami.
"Melalui kegiatan yang diselenggarakan majelis taklim, merupakan sebagian dari pendidikan agama. Dari sana masyarakat dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat. Khususnya untuk membina anak-anak dan keluarga di rumah, sehingga dalam hal ini KUA harus mendorong diaktifkannya BKMT, termasuk TPQ," jelas Ridwan.
BACA JUGA:Elpiji 3 Kg Bisa Tepat Sasaran jika Pangkalan Tidak Nakal
Disisi lain, Ridwan juga meminta setiap penyuluh agama merawat kegiatan didikan subuh. Menurutnya, secara umum kegiatan didikan subuh merupakan kegiatan yang dulu rutin dilaksanakan pada Minggu pagi di masjid dan mushalla. Kegiatan dilaksanakan oleh santri TPQ atau MDTA, dibawah bimbingan guru.
"Kegiatan ini pada dasarnya menampilkan kemampuan dan keterampilan para santri dalam membacakan hafalan-hafalan ayat-ayat pendek, bacaan salat, doa-doa, pidato dan keterampilan keterampilan keagamaan lainnya. Didikan subuh diharapkan mampu melatih mental dan ketaqwaan anak," tutup Ridwan. (**)