Radarkoran.com - Tim perwakilan dari Korea Selatan (Korsel) yang dipimpin oleh Kim Duk Gu, Project Manager dari Marine Information Technology (MIT) melakukan kunjungan untuk survei potensi kelautan dan hutan mangrove yang ada di kawasan Pulau Baai Bengkulu pada Selasa, 30 Juli 2024.
Kunjungan yang dilakukn diawali dengan melakukan survei di area parkir kontainer PT Pelindo di Pelabuhan Pulau Baai. Kemudian tim dan pihak terkait meninjau langsung kawasan hutan mangrove dengan menggunakan perahu motor yang ada di lokasi.
Project Manager dari Marine Information Technology, Kim Duk Gu mengatakan, pihaknya akan melakukan riset mendalam mengenai hutan mangrove yang ada di kawasan Pulau Baai Bengkulu. Riset yang dilakukan akan berfokus mengatasi masalah pepohonan yang mati.
Ia menyebut, dari pemantauan yang dilakukan, untuk hutan mangrove di kawasan Pulau Baai, pihaknya melihat bahwa banyak pohon dalam kondisi baik, namun ada beberapa yang sudah mati.
BACA JUGA:Pemprov Gelar Pasar Murah di 9 Kecamatan Kota Bengkulu
"Pohon-pohon yang mati inilah yang akan menjadi fokus riset kami. Kami akan mengevaluasi kualitas hutan mangrove dan kondisi lingkungannya secara keseluruhan.
Keberadaan hutan mangrove sangat penting untuk mencegah bencana alam dan mendukung ekosistem di sekitarnya," ujar Kim Duk Gu melalui penerjemah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Syafriandi yang memimpin kegiatan kunjungan tim Korsel menyampaikan jika pihak Pemprov Bengkulu sangat menyambut baik dan terbuka untuk semua pihak yang ingin bekerjasama.
Dirinya berharap, melalui kunjungan yang dilakukan tim dari Korea Selatan ini, nantinya tidak hanya fokus pada riset tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan sektor perikanan Bengkulu.
BACA JUGA:Masyarakat Diimbau Kibarkan Merah Putih Selama Bulan Agustus
"Hari ini mereka telah melihat langsung kondisi hutan mangrove dan aktivitas di Pelindo. Kita harapkan nantinya juga dapat mendorong sektor perikanan kita, karena fokus kami adalah meningkatkan ekspor perikanan langsung dari Bengkulu tanpa harus melalui provinsi lain," ujar Syafriandi.