Radarkoran.com- Memasuki Agustus, masyarakat di berbagai pelosok di Indonesia sudah mulai merias lingkungannya dengan berbagai pernak-pernik khas agustusan dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024.
Salah satunya adalah Kampung Cibahong, Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung desa ini meghabiskan puluhan juta rupiah untuk menghiasi lingkungan desanya dengan berbagai pernak pernik agustusan.
Jalan utama sepanjang 250 meter disulap menjadi layaknya sebuah wahana penuh dengan pernak-pernik agustusan. Dari mulai lukisan mural, permainan lampu warna-warni, deretan umbul-umbul, sampai bentangan bendera Merah Putih pun menghiasi sepanjang jalan tersebut. Bahkan video yang menayangkan kemeriahan di kampung ini pun viral di media sosial.
Kampung ini dihuni 134 kepala keluarga dan mayoritas berprofesi sebagai pengrajin bordir. Ketua RT setempat, Sarip Hidayat (51) mengatakan, tradisi perakitan lorong bendera Merah Putih tersebut sudah dilakukan warganya sejak 2020 lalu.
BACA JUGA:Mudahkan Akses Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024, Jangan Gagal karena Teknis
"Mulai bikin lorong Bendera Merah Putih ini sejak 2020 lalu. Sekarang ini tahun keempat. Total kain Bendera Merah Putih yang dipakai itu kurang lebih 1.500 meter," ucapnya dikutip dari TribunPriangan.com.
Menurut Sarip, untuk membuat lorong seperti ini menghabiskan sekira Rp 10 juta.
"Rp 10 juta itu baru yang terhitung sekarang ya, bisa lebih, soalnya ini juga masih dikerjakan," terangnya.
Ditambahkannya, biaya pembuatan lorong merah putih tersebut merupakan swadaya masyarakat di Kampung Bordir itu. Bahkan, pengerjaannya juga dilakukan sendiri oleh mereka.
"Semua masyarakat ikut turun," terangnya.
Terkait pengerjaan lorong merah putih ini, tambah Sarip, sudah mulai dikerjakan sejak awal Juli 2024 lalu.
"Alhamdulillah, progresnya baik, sekarang tinggal poles-poles sedikit," ujarnya.
Setelah pengerjaan lorong merah putih itu nyaris selesai belakangan ini, Sarip mengungkap bahwa sejumlah masyarakat pun turut membuka lapak dagangannya di pinggir jalan tersebut.
"Soalnya kan banyak yang datang ke sini buat foto-foto. Malah ada yang dari Banjar, kemarin ada juga yang datang dari Pangandaran. Jadi ramai," tuturnya. (hay)