Radarkoran.com - Gempa bumi yang berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang Pulau Kyushu Jepang pada Kamis 8 Agustus 2024 siang. Gempa bumi yang kuat ini menimbul potensi tsunami. Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, tsunami akibat gempa bumi tersebut tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menerangkan, gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo tersebut terjadi Kamis siang sekira pukul 14.42 WIB. Hasil analisis yang dilakukan BMKG, gempa bumi tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Tapi tsunami yang terjadi hanya dengan ketinggian air kurang dari setengah meter.
Dan berdasarkan hasil permodelan sistem Tsunami Observation and Simulation Terminal (TOAST) yang dilakukan oleh tim BMKG, tsunami tersebut hanya berpotensi mengancam di sekitar pusat gempa, yakni sekitar Pulau Kyushu. "Hanya di sekitar pusat gempa, tidak berpotensi tsunami ke wilayah Indonesia," kata dia.
Dari laporan yang diterima oleh BMKG, lanjut Daryono, pusat gempa bumi tersebut berada di laut pada kedalaman 39 kilometer, dengan koordinat 31,77° Lintang Utara; 131,48° Bujur Timur dari Kepulauan Kyushu.
BACA JUGA:Edition Two, Range Rover Sport SV Tawarkan Pengalaman Baru
Gempa ini berjenis gempa dangkal yang diduga dipicu oleh adanya aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik, atau thrust fault di perairan setempat. Kawasan Prefektur Miyazaki Kyusu Jepang menjadi daerah yang paling merasakan dampak getaran gempa dengan skala intensitas mencapai VI-VII MMI, dan berpotensi menimbulkan kerusakan cukup berarti pada bangunan di sekitarnya.
BMKG memastikan hasil analisa perkembangan gempa di Kyushu akan terus diinformasikan kepada masyarakat melalui akses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG. Masyarakat juga bisa datang langsung atau menghubungi kantor BMKG daerah masing-masing, sehingga upaya kesiap siaga bisa ditingkatkan.