Radarkoran.com - Tampak jelas jika di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mempunyai sejumlah sejarah perjuangan kemerdekaan negara Indonesia. Karena Kabupaten Kepahiang bukan hanya mempunyai penjara di zaman belanda saja yang lokasinya, di belakang Koramil 409-04 Kepahiang Kecamatan Kepahiang.
Namun Kabupaten Kepahiang juga mempunyai 1 unit bangunan yang menyerupai mimbar dan diyakini merupakan peninggalan zaman Belanda, lokasinya di Kelurahan Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang tepatnya sebelah SPBU Pasar Kepahiang.
Menurut perkiraan, mimbar tersebut dibangun pada tahun 1930 silam oleh kolonial Belanda, yang ketika berada di wilayah Kabupaten Kepahiang. Namun dipastikan mimbar tersebut bukan mimbar yang digunakan presiden pertama Indonesia, Ir. Sokerno berpidato, melainkan mimbar taman gereja belanda yang dibangun untuk keperluan ibadah.
Bangunan dengan bentuk mimbar ini diperkirakan sudah berusia hampir 100 tahun, tapi kondisinya masih bagus. Mimbar taman peninggalan Belanda yang dibangun untuk keperluan ibadah ini, berada di sebelah SPBU Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang. Sayangnya mimbar yang diyakini sebagai peninggalan zaman Belanda tersebut tidak terawat, tidak ada inisiatif dari Pemkab Kepahiang untuk melestarikannya.
BACA JUGA:Ada Penjara Zaman Belanda di Kabupaten Kepahiang Loh, Ini Lokasinya
Emong Soewandi selaku peminat sejarah Kabupaten Kepahiang mengungkapkan, dari sumber yang diterimanya, disebutkan mimbar tersebut merupakan bangunan Belanda sebagai taman gereja untuk keperluan ibadah. Dengan itupula mimbar taman gereja belanda bukan tempat atau lokasi yang dipakai Ir. Soekarno berpidato. Karena ketika itu Soekarno ditahan oleh Belanda, sehingga tidak mungkin untuk melakukan pidato di lokasi mimbar tersebut.
"Dengan kondisi menjadi tahanan Belanda, Soekarno tidak mungkin berdiri di mimbar secara terbuka dan berpidato. Selain itu tidak ada sejarah yang membuktikan Soekarno berpidato di mimbar tersebut," ungkap Emong, Senin 12 Agustus 2024.
Tidak bisa dipungkiri memang, Ir. Soekarno memang pernah ke Kabupaten Kepahiang, tapi menghadiri kegiatan Muhammadiyah dan tidak melaksanakan pidato di lokasi mimbar tersebut. Memang mimbar itu peninggalan sejarah zaman Belanda, merupakan gereja taman untuk kegiatan ibadah.
"Mimbar itu hanya berupa taman gereja saja dan ketika pelaksanaan ibadah mimbar itu digunakan. Jadi perlu diketahui bahwa itu buka tempat pidato Soekarno, tidak mungkin. Karena tidak ada sejarah yang bisa membuktikan kalau itu lokasi atau tempat pidato Soekarno ketika berada di Kepahiang," demikian Emong.