Radarkoran.com - Dinas Perdagangan Koperasi atau Disperkop UKM Kepahiang mengingatkan masyarakat khususnya para pedagang Bahan pokok penting atau Bapokting, untuk tidak melakukan lonjakan harga secara tiba-tiba.
Bukan tanpa dasar, hal ini yang kemudian bisa menjadi faktor ketidakseimbangan harga jual di pasar dan memicu terjadinya peningkatan inflasi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kepala Disperkop UKM Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos mengatakan bahwa saat ini Pemkab Kepahiang terus berupaya untuk menekan inflasi daerah.
Menurut Dalos, inflasi bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya petani yang mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Meriahkan HUT RI ke-79, PT PLN ULP Kepahiang Menggelar Berbagai Macam Perlombaan
"Karena kalau petani gagal panen, secara otomatis persediaan sayur mayur seperti cabai, bawang dan lainnya, akan sangat minim. Sementara disisi lainnya permintaan terus meningkat," ujar Dalos.
Guna memenuhi permintaan tersebut, sejumlah pedagang kemudian terpaksa mengimpor barang dari kabupaten lainnya.
Mengingat barang tersebut berasal dari kabupaten lain, tentu akan ada peningkatan harga, karena sudah memakan biaya ongkir dan lain-lain.
"Semua pedagang tentu tidak mau rugi, mereka yang sudah keluar modal besar, pasti akan menjual mahal barang dagangannya. Inilah yang kadang sulit dihindari," lanjutnya.
BACA JUGA:Desa Meranti Jaya Realisasikan BLT-DD Juli dan Agustus 2024
Bukan cuma itu saja, Gas elpiji 3 Kg dan minyak goreng juga kerap mengalami hal serupa. Oleh sebab itu pengawasan ketat akan dilakukan guna menekan inflasi daerah ini.
"Paling sering kita dengar adalah soal gas elpiji 3 Kg dan juga minyak goreng, ini sangat rentan," singkatnya.