Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama pihak terkait lainnya terus mendorong percepatan pembangunan kolam retensi sebagai salah satu proyek pengendalian banjir di Kota Bengkulu.
Saat ini Pemprov Bengkulu, berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pemda Kota Bengkulu, serta jajaran Kecamatan Sungai Serut dan Ratu Agung, memastikan bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Kota Bengkulu akan dipercepat dan dapat selesai tahun ini.
Sebelumnya, lokasi atau penlok kolam retensi telah disepakati dan ditetapkan kurang lebih seluas 114.720 m² yang akan dibangun di 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
Adapun rincian luasan kawasan yang direncanakan pembangunan kolam retensi terdapat di 4 kelurahan, yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m² dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 m².
BACA JUGA:Soal Link Akun SSCASN CPNS dan PPPK 2024, Simak Penjelasan Tegas Panselnas
"Target kami adalah menyelesaikan pembebasan lahan dalam bulan ini," kata Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si setelah memimpin Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Ruang Rapat Teramang Muara - Nasal Padang Guci, BWS Sumatera VII Bengkulu pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Ia menambahkan, rapat yang diselenggarakan pihaknya bersama BWSS dan pihak terkait lainnya bertujuan untuk mempercepat proses pembebasan lahan agar pembangunan kolam retensi dapat dimulai sesuai target pada tahun 2025.
Terlebih Khairil menilai dalam proses pembebasan lahan untuk pembangunan kolam retensi pengendalian banjir Kota Bengkulu melibatkan beberapa dokumen yang harus dilengkapi serta beberapa masalah teknis yang perlu diatasi dengan baik oleh Pemprov dan pihak terkait lainnya.
"Kita akan mempercepat penyelesaian dokumen dan persyaratan yang diperlukan. Minggu depan, kami akan mengevaluasi hasil rapat hari ini," sampai Khairil.
Lebih jauh, dirinya berharap proyek pengendali banjir di Kota Bengkulu dapat segera direalisasikan pembangunannya tahun depan, sehingga persoalan banjir di Kota Bengkulu yang terjadi setiap tahunnya dapat diatasi dengan baik.
"Kolam retensi ini sangat penting untuk pengendalian banjir di Kota Bengkulu, sehingga kita mendorong percepatan pembangunannya," ujar Khairil Anwar.