KEPAHIANG RK - Hingga Rabu 13 Desember 2023, Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu baru menerima 16 paspor dari Calon Jemaah Haji (CJH) yang estimasi keberangkatannya tahun 2024 mendatang.
Salah satu dokumen haji yang harus dilengkapi oleh jemaah calon haji tersebut sifatnya adalah wajib, kemudian mereka akan melakukan perekaman biomterik.
Proses rekam biometrik sendiri, dikatakan Kakan Kemenag Kabupaten Kepahiang, Drs. Albahri, M.Si melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Zulfakar Alamsyah, S.Ag sudah dimulai sejak Senin 11 Desember 2023.
"Perekaman biometrik visa haji sudah dilakukan sejak Senin lalu. Di mana sudah ada 16 CJH yang estimasi keberangkatan tahun 2024 yang menyerahkan paspor," kata Zulfakar.
Lanjut dijelaskan Zulfakar, jadwal perekaman biometrik ini ditargetkan tuntas bagi 107 jemaah haji estimasi keberangkatan tahun mendatang sampai dengan tanggal 25 Desember 2023. Namun karena keterbatasan alat perekaman biometrik visa haji yang langsung terkoneksi ke Pemerintah Arab Saudi, dalam sehari Kemenag Kepahiang hanya menjadwalkan 10 orang CJH saja.
BACA JUGA:CJH yang Masuk Daftar Nominatif Keberangkatan 2024 Diminta Siapkan Dokumen
"Iya, kita keterbatasan alat yang berisi aplikasi perekaman biometrik visa haji ini, karena aplikasinya harus terkoneksi langsung ke Pemerintah Arab Saudi. Jadi, dalam sehari kita menjadwalkan 10 orang CJH," jelas Zulfakar.
Kendala lain saat melakukan perekaman biometrik, sambung Zukfakar, petugas kesulitan untuk merekam sidik jari CJH yang rata-rata sudah lanjut usia. Karena dalam 10 jari, apabila ada satu jari saja yang gagal direkam maka mengulang perekaman biometrik dari awal. "Nah, kondisi seperti ini juga menjadi kendala lambatnya perekaman biometrik," ujar Zulfakar.