Radarkoran.com - GP, pelajar SMP yang masih berusia 15 tahun tewas dengan mengenaskan. Diketahui, GP pelajar SMP tewas dalam perjalanan pulang dari sekolah dengan mendapatkan luka bacok di bagian punggung.
Dugaan sementara, pelajar SMP tersebut dibacok di bagian punggung oleh sekelompok pelajar dari salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Sebelum tewas, korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh teman-temannya. Tapi sayang, klinik tersebut tidak mampu menangani luka parah yang dialami pelajar SMP sehingga akhirnya di bawa rumah sakit. Hanya saja dalam perjalanan, nyawa pelajar SMP tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia.
Diketahui kejadian yang menewaskan pelajar SMP ini terjadi di Di Kampung Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Menurut informasi yang beredar, korban diserang sekitar 200 meter dari rumahnya setelah pulang sekolah.
BACA JUGA:Gara-gara Bunga Bonsai, Nasib Pria Sumsel ini Berakhir Tragis
"Saya dengar dari keluarga, korban baru pulang sekolah dan sedang berjalan kaki ke arah rumah ketika kejadian itu terjadi, " ungkap, Riki yang merupakan paman korban.
Masih informasi dari pihak keluarga, lanjut Riki, sekelompok pelajar dari salah satu MTs menyerang keponakannya tersebut hingga melakukan pembacokan di punggung siswa SMP tersebut.
Korban sempat berusaha kabur dan melarikan diri atas serangan sekolompok pelajar dari MTs, hanya saja korban terus diserang hingga terkapar dan berdarah.
"Korban sempat melarikan diri, dikejar oleh sekelompok pelajar itu (MTs, red) hingga akhirnya korban dibacok dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Bhakti Medicare Cicurug," tambah Riki.
Kapolres Sukabumi, AKBP. Samian membenarkan kejadian tersebut. Korban yang merupakan sisa SMP mengalami luka bacok di punggung yang menjadi penyebab meninggal dunia.
"Kami sudah melakukan olah TKP dan akan melanjutkan proses autopsi. Insiden ini tampaknya dipicu oleh kesalahpahaman antar pelajar yang bersekolah di tempat berbeda," kata Kapolres, Samian.
BACA JUGA:Dua Kali Sopir Truk Paksa 'Indehoy' IRT Dalam Mobil, Lalu Ditinggalkan di Tengah Jalan
Terpisah, Kasi Kesiswaan dan Manajemen SMP Disdik Kabupaten Sukabumi, Devi Indra Kusumah mengatakan, siswa SMP yang merupakan korban pembacokan adalah siswa yang baik dan tidak pernah terlibat dalam tawuran.
"Korban ini adalah anak baik. Dia meninggal karena kehabisan darah," ungkapnya.