Pidsus 'Lirik' Proyek TPT Dinas PUPR Provinsi di Kepahiang

PROYEK : Papan proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah menggunakan bronjong yang berada di jalan lintas menuju Kecamatan Seberang Musi. --RYAN/RK

Radarkoran.com - Terakit proyek pekerjaan pembangunan Tembok Penahan Tanah atau TPT menggunakan bronjong, di jalan lintas Kecamatan Seberang Musi tepatnya di Desa Kelilik Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu, hingga kini masih belum jelas kelanjutannya. 

Dari pantauan Radarkoran.com, hingga Selasa 12 November 2024, belum terlihat lagi satu orang pun pekerja yang harusnya masih melakukan pekerjaan, sebab finishing dari kegiatan tersebut masih jauh dari kata selesai. 

Padahal seperti yang diketahui, jalan lintas ini merupakan satu - satunya akses menuju Kecamatan Seberang Musi, yang tentunya setiap hari ramai dilewati pengendara.

Dengan kondisi setengah badan jalan sudah termakan longsor, apabila terus dibiarkan maka, bukan tidak mungkin jalan tersebut akan benar-benar putus, sebelum proses pemasangan TPT selesai.

Menanggapi hal ini, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kepahiang, Febrian Ali Akbar, SH menerangkan bahwa dirinya belum mengetahui perihal mandeknya proyek tersebut. 

Tetapi apabila benar, proyek tersebut dipastikan tak berkelanjutan padahal belum selesai, maka pihaknya akan menelusuri kegiatan yang menggunakan APBD Provinsi Bengkulu tersebut.

"Kami belum mengetahui mengenai pekerjaan ini, namun apabila memang pekerjaan tersebut mandek, dan tidak dilanjutkan, maka kami segera menelusuri kendalanya," singkat Febrian, saat dikonfirmasi oleh Radarkoran.com di ruang kerjanya, Selasa 12 November 2024.

BACA JUGA:Hmm! Jalan di Kepahiang Nyaris Putus, Pekerjaan Proyek Malah Mandek

Diberikatan sebelumnya, bahwa hampir satu bulan, proyek pekerjaan pembuatan tembok penahan tanah atau TPT yang menggunakan bronjong, tersebut mandek.

 Padahal, pekerjaan tersebut bisa dikatakan penanganan darurat, mengingat badan jalan sudah nyaris putus, sehingga meyulitkan para pengendara melewatinya. 

Berdasarkan pantauan langsung Radarkoran.com, tidak terlihat satu pun pekerja yang seharusnya masih melakukan pekerjaan, lantaran proses pekerjaan tersebut diperkirakan masih sekitar 50 persen saja. 

Di lokasi, nampak tertera papan proyek yang bertuliskan Pekerjaan Pembangunan Pengaman Badan Jalan Ruas Jalan Tebat Monok - Simpang Waim, lalu sebagai kontraktor pelaksana dari CV. Menara Baja Project.

 Sayangnya, pada papan proyek tersebut tidak tertulis waktu batas pengerjaannya. 

Masih berdasarkan pantauan langsung Radarkoran.com, sumber dana yang tertera di papan peroyek ini mencapai Rp 481 juta lebih, meskipun realisasinya hanya menggunakan kawat bronjong yang diisi batu kali. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan