Psikiater Ingatkan Perlunya Dukungan pada Anak yang Orangtuanya Terjerat Judi Online

Orangtua yang terjerat judi online bisa menyebabkan dampak negatif pada psikologis anak--Ilustrasi

Radarkoran.com - Judi online telah menjadi fenomena yang sulit dihindari oleh sebagian masyarakat ditengah majunya teknologi. Ternyata hal ini dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis anak-anak dari para pencandu judi online. 

Ketahanan keluarga adalah fondasi penting dalam masyarakat yang berfungsi sebagai benteng pertama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk godaan judi online.

Psikiater dari Departemen Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Gina Anindyajati mengungkapkan, anak-anak yang orang tuanya terlibat dalam judi online memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar mereka.

Gina menjelaskan, anak-anak yang orang tuanya terjerat judi online dapat mengalami gangguan pada kesehatan mental mereka.

"Anak-anak sering kali merasa kebingungan, takut, bahkan malu menghadapi situasi ini. Sebagai orang dewasa yang peduli, kita memiliki kewajiban untuk memberikan dukungan yang mereka perlukan," katanya dikutip dari Antara.

Dia menambahkan, anak-anak dalam situasi seperti ini membutuhkan dukungan emosional agar mereka bisa berbicara dan membagikan perasaan serta pengalaman mereka tanpa rasa takut atau malu.

Lingkungan terdekat anak, seperti keluarga atau teman, bisa memberikan ruang bagi anak untuk menceritakan masalah yang mereka hadapi.

Gina menyarankan, agar orang-orang di sekitar anak menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh orang tua mereka.

BACA JUGA:3 Penyebab Anak Muda Terjerat Judi Online

Anak-anak membutuhkan hubungan yang sehat dengan figur dewasa yang positif, seperti anggota keluarga lain atau guru untuk membantu mereka melewati masa sulit ini.

"Lingkungan yang stabil dan mendukung sangat penting untuk menenangkan anak-anak dan membantu mereka mengatasi stres. Kehadiran figur dewasa yang peduli akan membuat anak merasa lebih dihargai dan mendukung kesehatan mental mereka," tambahnya.

Namun, Gina mengingatkan bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan hubungan kita dengan keluarga tersebut, serta kemampuan kita dalam memberikan dukungan.

Dia juga menyarankan agar anak-anak dilatih untuk memahami dan mengelola emosi mereka agar dapat menghadapi stres, salah satunya dengan mendorong mereka untuk berbicara atau menuliskan perasaan mereka.

Anak-anak juga bisa diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial yang dapat membantu membangun rasa percaya diri mereka

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan