TA 2024 Segera Berakhir, Masih Ada Desa di Kepahiang Belum Cairkan ADD/DD
SERAPAN : Kepala Bidan Perbendaharaan, Jhon Indi, S.Ip, M.AP mengungkapkan serapan ADD/DD TA 2024 belum 100 persen.--EPRAN/RK
Radarkoran.com - Jelang diitutupnya Tahun Anggaran (TA) 2024, ternyata di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu masih ada juga desa yang belum mencairkan ADD/DD. Padahal, sekarang bulan Desember sudah berjalan 8 hari per Minggu 8 Desember 2024. Dengan kata lain, tahun 2024 berakhir dalam 22 hari ke depan.
Dengan demikian, artinya segala realisasi keuangan tahun anggaran 2024 harus tutup buku, tidak terkecuali realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) serta Dana Desa (DD). Tetapi kenyataannya, walaupun tahun 2024 ini segara berakhir, di Kabupaten Kepahiang masih ada desa yang belum cair ADD/DD nya. Ini terlihat dari serapan anggaran yang terdata oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Kepahiang yang belum mencapai 100 persen.
Sejauh inipula, belum diketahui secara pasti apakah nantinya serapan ADD/DD bisa 100 persen atau tidak, dengan sisa waktu yang tidak sampai sebulan lagi sepanjang Desember 2024 ini.
Kepala BKD Kepahiang, Jono Antoni, S.Sos, MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan, Jhon Indi, S.Ip, M.AP menerangkan, dilihat dari realisasi anggaran memang serapan ADD/DD TA 2024, sejauh ini memang belum terealisasi 100 persen.
"Hingga awal Desember ini serapan ADD masih diangka 82, 52 persen, sementara untuk DD diangka 98, 73 persen. Jadi, baik itu ADD maupun DD belum ada satu pun yang terealisasi 100 persen," ungkap Jhon Indi, Minggu 8 Desember 2024.
BACA JUGA:Pemerintah Kecamatan Kepahiang Gelar Monev ADD/DD Tahap II Suka Merindu
Dengan serapan ADD/DD belum 100 persen, sudah dipastikan masih ada desa di daerah ini yang belum melakukan pencairan ADD/DD-nya. Namun, desa mana saja yang belum mencairkan tersebut, Jhon Indi mengaku tidak bisa menjelaskan. Sebab menurutnya, wewenang hal tersebut merupakan wewenang dari OPD lain, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Kepahiang.
"Kita sendiri (BKD, red) hanya dapat mengetahui serapan anggarannya saja, baik ADD maupun DD. Soal desa mana saja yang belum mencairkan, silahkan dikonfirmasi kepada Dinas PMD Kepahiang," sampai Jhon Indi.
Untuk diketahui, sambung Jhon Indi, total ADD Kabupaten Kepahiang TA 2024 sebesar Rp 47.413.927.100. Sementara realisasinya saat ini sebesar Rp 39.128.171.072 atau dengan persentase 82,52 persen. Kemudian total DD se-Kabupaten Kepahiang mencapai Rp 2.573.778.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 81.528.150.800 atau dengan persentase 98,73 persen.
"Selain itu, ada juga DD tambahan dengan total Rp 3.046.879.000. Untuk realisasi DD tambahan ini sebesar Rp 1.192.257.000, atau dengan persentase 39, 13 persen," demikian Jhon Indi.
Sekadar mengulas, pada TA 2024 ini jumlah pagu ADD Kabupaten Kepahiang mencapai Rp 47.413.927.100 dan DD sebesar Rp 82.573.778.000. Baik itu pagu ADD maupun DD, semaunya mengalami kenaikan anggaran dibandingkan tahun anggaran 2023 lalu. ADD naik diangka Rp 5 miliar lebih, dan DD naik Rp 561 juta.
Kegunaan DD di antaranya untuk pemulihan ekonomi berupa perlindungan sosial, serta penanganan kemiskinan ekstrem. Yakni dalam bentuk Bantuan Tunai Langsung (BLT) maksimal 25 persen dari total DD. Sementara DD untuk operasional pemerintah desa maksimal 3 persen serta program ketahanan pangan dan hewani minimal 20 persen.
Selanjutnya tahun anggaran 2025 mendatang, dalam rilis Kemenkeu diketahui bahwa DD untuk Kabupaten Kepahiang sebesar Rp 80.542.150.000. Untuk DD tersebut disebar ke-105 desa daerah ini. Sedangkan untuk pembangunan prioritas DD Tahun 2025 mendatang yakni penanganan kemiskinan (Minimal 10–15 persen) dari DD yang dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, dan peningkatan akses pendidikan (Khususnya pendidikan prasekolah).
Kemudian pembangunan infrastruktur dasar seperti air minum, sanitasi, persampahan, perumahan, dan konektivitas. Ada juga penguatan ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, menjaga lingkungan tetap lestari yakni menanam kembali hutan, rehabilitasi lahan kritis, dan pengelolaan limbah desa. Pemanfaatan teknologi informasi desa, pengembangan potensi dan keunggulan desa, serta pemberdayaan masyarakat.