SDN 5 Kepahiang Wujudkan Sekolah Ramah Anak Bebas Bullying
SOSIALISASI : Striker anti Bullying dipasang pihak sekolah sebagai bahan sosialisasi warga sekolah sekolah .--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com - SDN 5 Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menggalakkan sosialisasi sekolah ramah anak dengan melakukan pemasangan stiker informasi tentang Anti Bullying.
Bullying sendiri adalah tindakan mengganggu, mengusik dan menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Tindakan ini bisa dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik yang dilakukan secara berulang kali dan dari waktu ke waktu.
Secara etimologi, asal usul kata bullying berarti penggertak, yaitu seseorang yang suka mengganggu yang lemah. Pada intinya, bullying adalah penindasan atau perundungan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih (Kelompok) yang lebih kuat.
Kepala SDN 5 Kepahiang, Marjuki, S.Pd, MM menyampaikan, kegiatan edukasi dan sosialisasi dalam bentuk stiker dipasang di sekolah sebagai upaya anti-bullying ini merupakan upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
"Melalui berbagai metode lain di sekolah seperti permainan, video, dan diskusi, siswa-siswi diajak untuk memahami pengertian bullying, jenis-jenis bullying maupun dampak negatif yang ditimbulkan," terang Marjuki, Senin 9 Desember 2024.
BACA JUGA:SDN 5 Kepahiang Lestarikan Permainan Lompat Karet
Para guru juga memberikan pemahaman tentang pentingnya sikap saling menghargai, toleransi, serta empati di antara sesama siswa. Program penyuluhan anti bullying ini bertujuan guna mencegah dan mengatasi perilaku bullying di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, masyarakat maupun dalam lingkungan online (Daring).
"Program ini melibatkan pihak-pihak sekolah yakni guru dan siswa khususnya SDN 5 Kepahiang, untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan tentang bullying," papar Marjuki.
Lebih lanjut Kepsek Marjuki menyampaikan apresiasi atas kerja samanya dewan guru dan wali siswa dalam menjaga anak-anak, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. "Kami berharap tidak ada kasus ini (Bullying) di sekolah kami. Karena kita semua menanamkan nilai-nilai positif kepada para siswa dan menjadi langkah awal dalam mewujudkan sekolah yang ramah anak," demikian Kepsek Marjuki.