Demo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Gen Z Hingga K-Popers Turun ke Jalan
Aksi demo menolak kenaikan PPN 12 persen.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Gen Z hingga K-Popers turun ke jalan melakukan demo tolak kenaikan PPN 12 persen yang akan berlaku sejak 1 Januari 2025.
Aksi demo yang dilaksanakan ratusan masa tersebut dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan K-Popers. Massa berkumpul di Taman Aspirasi, dekat Plaza Barat Laut Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dalam aksinya, mereka membawa berbagai poster dan atribut unik, seperti lampu tangan atau lightstick khas K-Popers.
Beberapa poster bertuliskan, "Kalo PPN naik, berarti harga barang bakal naik, otomatis pengeluaran ikut naik, gaji jadi ga cukup lagi," ada juga, "Ketua Serikat Gen Z tolak kenaikan PPN 12 persen!"
Tidak hanya mahasiswa dan buruh, para K-Popers juga menyuarakan keresahan mereka. Sekar Ayu (20), salah satu peserta demo asal Bekasi, mengungkapkan alasannya turun ke jalan.
"Alasan ikut demo supaya harga konser tidak naik kak. Kita kalau tidak naik aja konser udah Rp 4 juta, apalagi naik bisa Rp4 juta lebih dong. Kan jadi sedih," ujarnya
Ikrar W (25), massa asal Semarang, juga menegaskan penolakannya. "Saya tidak setuju kenaikan PPN 12 persen, 11 persen aja sudah mencekik apalagi 12 persen, makin diperas intinya itu," keluhnya.
Ikrar berharap pemerintah mencabut kebijakan ini dan menurunkan tarif PPN. "Harga pasti naik meskipun hanya satu persen. Pasti akan berpengaruh dengan adanya PPN 12 persen yang cekik. Harapannya pasti maunya dicabut 12 kalo bisa 11 persen atau syukur-syukur turun jadi 10 persen kan bisa aja," tambahnya.
Diketahui, Pemerintah Indonesia akan menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen. Tarif pajak 12 persen tersebut akan mulai diperlakukan pemerintah sejak 1 Januari 2025 mendatang.
Tapi terhadap kenaikan tarif pajak PPN 12 persen tersebut, belakangan muncul petisi yang telah di buat dari bulan November 2024 dan sekarang sudah tembus 109.646 tanda tangan orang. Petisi tersebut berjudul "Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!" yang tayang di situs change.org.
Petisi yang menolak kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dengan harapan agar rencana kenaikan tersebut dibatalkan. Petisi ini diinisiasi oleh akun bernama "Bareng Warga" dan pertama kali dipublikasikan di situs Change.org pada 19 November 2024.
Alasan di balik petisi ini adalah kekhawatiran bahwa kenaikan PPN dapat memperberat beban hidup masyarakat, mengingat harga berbagai kebutuhan akan ikut meningkat seiring dengan kenaikan pajak tersebut.
Bhima Yudhistira Direktur Eksekutif CELIOS mengatakan, keputusan pemerintah ini lebih mirip sebuah manuver politik untuk mengurangi kritik publik.