KEHEBATAN TAWAKKAL
--
Oleh: Muhamad Sidik, S.Sos. (Penyuluh Agama Ahli Pertama KUA Kec. Kabawetan)
Tawakal atau menggantungkan segala urusan kepada Allah adalah satu amalan hati yang wajib dimiliki oleh seorang muslim. Setiap jalan hidup yang ditempuh seorang muslim haruslah melibatkan Al-Wakil (Allah), Zat yang Maha Memelihara.
Tawakal kepada Allah adalah amalan para Nabi dan orang-orang saleh sebelum kita, salah satunya Nabi Ibrahim as. Besarnya tawakal sang Nabi bisa kita lihat saat beliau berhadapan dengan Raja Namrud yang hendak membakarnya hidup-hidup.
Sebelum dilempar ke dalam api, Nabi Ibrahim mengimani betul bahwa tidak ada Zat yang berkuasa atas jalan hidupnya selain Allah, bahkan ketika beliau ditawari pertolongan oleh Jibril sekalipun.
Jibril menghampirinya dan berkata, “Wahai Ibrahim, adakah yang kamu inginkan?”
Dalam situasi genting tersebut, alih-alih menerima tawaran Jibril, Nabi Ibrahim justru menjawab dengan tegas, “Darimu, Jibril? Tidak ada.”
Nabi Ibrahim lantas mengucapkan: “Hasbunallah wa ni’mal wakiil” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung) (HR. Bukhari no. 4564).
Allah lalu merespons sikap Nabi Ibrahim dengan membuat api yang panas berkobar menjadi dingin. Kami (Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!” (QS. Al-Anbiya' [21]: 69).