Polindes Bandung Baru Kepahiang Rusak Parah, Dinkes Pastikan Akan Kita Bangun 2025

Radarkoran.com - Polindes Bandung Baru, Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dalam 3 tahun terakhir sudah dalam kondisi rusak parah. 

Hampir setiap jengkal bangunan Polindes ini, benar-benar dalam kondisi rusak dan tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

Pantauan wartawan Radarkoran.com di lokasi, baik dari atap, plafon, jendela, pintu serta lantai, sudah dalam kondisi rusak dan butuh perbaikan. 

Mendapati kabar ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang ternyata telah mempertimbangkannya untuk dilakukan pembangunan Tahun 2025. 

Kepala Dinkes Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si menyebutkan bahwa Polindes Bandung Baru, sudah masuk dalam usulan perencanaan pembangunan tahun 2025.

BACA JUGA:66 Kasus Lakalantas Terjadi, 24 Nyawa Melayang di Jalanan, Kerugian Rp 228 Juta

"Pembangunan atau renovasi Polindes Bandung Baru sudah kita masuk dalam perencanaan tahun depan, mudah-mudahan terealisasi sesuai dengan yang direncanakan," ujar Tajri, Selasa 31 Desember 2024.

Tajri menyebutkan bahwa kondisi Polindes yang terbengkalai, memang sudah seyogyanya mendapat perhatian lebih. Sebab Polindes memiliki peran sakral dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, sama pentingnya seperti Puskesmas.

"Memang Polindes itu dibutuhkan di setiap desa, untuk membantu pelayanan ibu-ibu hamil, menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk KB yang mana tempat dan lokasinya berada di desa," singkatnya.

Sementara itu disisi lainnya, Kepala Desa Bandung Baru, Muhson menuturkan, jika dilihat dari kondisinya yang sekarang jni, maka perlu dilakukan rehabilitasi secara total terhadap bangunan Polindes Bandung Baru tersebut.

Jika mempertimbangkan azas manfaatnya selama ini, dirinya selaku Kades berharap agar Pemkab Kepahiang dapat membantu perbaikan Polindes ini. "Karena Polindes ini sangat dibutuhkan, salah satunya untuk melakukan upaya pencegahan stunting yang sekarang ini, tengah mwnjadi program prioritas berskala nasional," pungkas Muhson.