Aplikasi VIR Stop: Promotor VIR Kepahiang Dapat Ancaman Serius Melalui WhatsApp

Promotor VIR saat dikonfirmasi--JIMMY/RK

Radarkoran.com-Aplikasi VIR yang belakangan menjadi momok perbincangan hangat di tengah masyarakat, ternyata membuat Fisol selaku promotor mendapat banyak ancaman dan teror. Ia yang disambangi di ruang kerjanya, bahkan mengaku mendapatkan ancaman serius dari seseorang melalui media sosial Whatsapp.

Kendati demikian lanjut Fisol, ia belum memikirkan untuk menempuh langkah hukum terkait ancaman tersebut. Namun disisi lainnya, ia juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian apabila ancaman ini, tiba-tiba berubah menjadi tindakan kriminal yang bisa membahayakan keselamatan bagi dirinya dan juga keluarga.

Kepada Radarkoran.com, Fisol menjelaskan bahwa dirinya dan juga sejumlah pengguna lainnya, merupakan karyawan dan hanya ikut dalam program tersebut. Hanya saja pembedanya lanjut Fisol, dirinya telah lebih dulu terjun ke dalam aplikasi ini.

BACA JUGA:Ratusan Juta Tidak Bisa Dicairkan, Promotor VIR Kepahiang Tolak Bayar Pajak

"Ada ancaman melalui media sosial, baru-baru ini bahkan ada yang mengancam saya melalui pesan whatsapp. Saya sudah koordinasikan ini kepada pihak berwajib, namun belum melaporkannya. Bagi kawan-kawan yang sempat bergabung dengan aplikasi ini, kita itu sebetulnya sama, hanya karyawan yang ikut program ini. Hanya saja bedanya saya lebih duluan ketimbang mereka," ujar Fisol.

Disinggung apakah ada kemungkinan untuk mengambil langkah hukum, Fisol menjelaskan bahwa sejauh ini ia belum melakukannya. Hanya saja hal tersebut tidak menutup kemungkinan, sebab berbagai ancaman dan teror, silih berganti menyerangnya.

"Kalau sementara ini saya belum lapor, sebab ancaman-ancaman tersebut tidak ada yang terjadi, hanya sebatas ancaman melalui media sosial saja," sambungnya.

BACA JUGA:Bupati Kepahiang Zurdi Nata Pastikan Tidak Ada Keterlibatan Investasi GIR/VIR: Jangan Mudah Percaya

Sekadar mengulas bahwa, Promotor Aplikasi VIR di Kabupaten Kepahiang, Faisol Husein belakangan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, aplikasi VIR yang beberapa bulan terakhir digadang-gadang dapat menjadi sebuah investasi yang menjanjikan, malah rungkat dan kini mulai diragukan.

Faisol ditemui awak media saat dirinya berada di Polres Kepahiang, Polda Bengkulu mengakui bahwa dirinya sendiri tidak bisa memastikan kelanjutan aplikasi VIR. Menurut Faisol, ia sendiri menyayangkan ada saldo senilai ratusan juta yang belum bisa ia klaim dari aplikasi tersebut. Sementara syarat untuk mengklaim saldo itu, Faisol mengatakan dirinya diwajibkan untuk membayar pajak.

BACA JUGA:Viral 2 Pelajar di Kabupaten Kepahiang Berkelahi: Ini Penjelasan Polsek Bermani Ilir

"Dari awal saya gabung, kurang lebih sudah 750 jutaan penghasilan saya di aplikasi ini. Tapi itu tidak bisa ditarik, karena harus membayar pajak. Saya harus membayar sebesar 57 juta, saya putuskan untuk tidak mau membayar pajak tersebut," demikian Faisol.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan