Hanya Format yang Berbeda, Mendikdasmen Pastikan Ujian Nasional Tetap Ada Tahun 2025
Ujian Nasional Tahun 2025 tetap ada, hanya fotmat yang berbeda.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu'ti memastikan jika Ujian Nasional (UN) tetap ada di Tahun 2025.
Ujian Nasional Tahun ajaran 2025/2026 tetap diselenggarakan dan tidak dihilangkan, hanya saja untuk pelaksanaan Ujian Nasional hanya format yang berbeda di Tahun 2025.
"Kami ingin memperkenalkan sistem evaluasi baru yang dapat menjadi sarana evaluasi belajar siswa. Sistem ini diharapkan menjadi acuan bagi banyak pihak," sampai Prof. Mu'ti
Disebutkan, sistem evaluasi atau format baru yang diterapkan di Ujian Nasional Tahun 2025 dirancang untuk menjawab berbagai kekhawatiran masyarakat.
"Kami telah mengkaji pengalaman masa lalu. Format evaluasi yang akan diterapkan nanti tidak sama dengan ujian sebelumnya, namun tetap relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini," tambahnya.
Jika sebelumnya Ujian Nasional digantikan oleh Asesmen Nasional (AN) pada 2021 oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Pemerintah sekarang tengah mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional kembali di sekolah.
BACA JUGA:Zonasi dan PPDB Terbaru 2025 Diumumkan Usai Sidang Kabinet Bersama Presiden
Terdapat perbedaan antara Ujian Nasional dan AN berkaitan dengan evaluasinya. Untuk Ujian Nasional sendiri menekankan hasil individu sebagai penentu kelulusan siswa, sementara AN mengevaluasi seluruh elemen sekolah, mulai dari kompetensi siswa, guru, hingga sistem pendidikan.
Dijelaskan, AN terdiri dari tiga komponen utama, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Evaluasi ini dirancang untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah tanpa memberikan tekanan berlebihan pada siswa.
"Melalui AN, hasil evaluasi digunakan sebagai bahan koreksi internal sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan," jelas Prof. Mu'ti.
Sementara Ujian Nasional dengan format baru tahun 2025 ini, pemerintah memastikan sistem ini akan lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan pendidikan modern.
"Kami akan terus mendengarkan masukan dari masyarakat dan memastikan bahwa format baru ini tidak hanya sebagai alat ukur, tetapi juga mendukung pengembangan kompetensi siswa secara holistik," tutupnya.