Dinkes Benteng Ingatkan Ancaman Serangan DBD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada atas ancaman serangan DBD. --FOTO/DOK
Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengingatkan semua warga tanpa terkecuali, agar waspada terhadap ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini disampaikan lantaran pada saat ini sudah memasuki kembali musim hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Benteng, Yoki Hermansyah, SKM, M.Pi memaparkan, pada musim hujan sangat rentan warga terkena penyakit DBD. Untuk itu pihaknya meminta kepada warga untuk tetap waspada dan tidak menganggap sepele ancaman DBD ini.
Karena seperti yang diketahui, DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina, dengan ciri khasnya berwarna hitam belang-belang putih pada sekujur tubuhnya. Sementara nyamuk ini bersarang dan bertelur di tempat penampungan atau genangan air bersih yang tidak mengalir.
"Kami minta warga supaya ekstra waspada terhadap serangan penyakit DBD. Kami meminta warga bisa terus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Tutup seluruh tempat penampungan air, jangan dibiarkan terbuka. Karena tempat penampungan air merupakan wadah yang bepotensi digunakan nyamuk Aedes Aegypti bersarang maupun bertelur," paparnya.
Yoni menuturkan, telur nyamuk Aedes Aegypti sangat lengket di dinding penampungan air, dan dapat bertahan tanpa air sampai 8 bulan. Apabila tempat penampungan tersebut kembali terisi air karena hujan, maka telur akan menetas kembali. Nyamuk Aedes Aegypti aktif pada pagi dan sore hari, kisaran pukul 09.00-10.00 WIB dan pada pukul 16.00-17.00 WIB.
BACA JUGA:Disdikbud Benteng Data Siswa-siswi Penerima Seragam Gratis
Untuk diketahui, selama tahun 2024 lalu memang tak ada warga yang positif DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah meninggal dunia, tapi hal ini tidak bisa menjadi jaminan kalau nyamuk DBD tidak berbahaya.
"Selama tahun 2024 tidak ada kasus DBD yang sampai meninggal dunia. Tetapi sudah banyak warga yang meninggal karena terserang DBD. Jadi jangan pernah anggap remeh penyakit yang satu ini," ujar Yoki.
Dan berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah, selama tahun 2024 lalu total kasus DBD mencapai 90 kasus. Dari 90 kasus tersebut, kasus DBD terbanyak terjadi Kecamatan Pondok Kelapa, Kecamatan Talang Empat, dan Kecamatan Taba Penanjung.