Kemenkeu Pangkas DAK dan DAU Bengkulu Tengah Rp 60 Miliar

TERDAMPAK : Pj Sekretaris Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, MH mengungkapkan APBD Bengkulu Tengah TA 2025 tedampak refocusing sebesar Rp 60 miliar. --Candra/RK
Radarkoran.com - Sudah dipastikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran 2025 yang terdampak refocusing sesuai instruksi presiden mencapai Rp 60 miliar. Kepastian ini diungkapkan langasung Pj Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, SH, MH.
Dia menyampaikan, angka refocusing Rp 60 miliar tersebut berdasarkan dana transfer dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah.
Menurutnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memotong dana transfer untuk Pemkab Bengkulu Tengah sebesar Rp 60 Miliar pada tahun 2025 ini."Pemangkasan anggaran Rp 60 miliar tersebut berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum). Iya, ini merupakan kebijakan dan keputusan langsung dari pemerintah pusat dalam rangka penghematan anggaran," sampai Pj Sekkab Hendri Donal.
Lebih lanjut ia menerangkan, anggaran yang sangat terdampak akibat kebijakan refocusing ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Bahkan, sambung Kadis PMD Bengkulu Tengah ini, bisa dikatakan Rp 60 miliar yang dipangkas tersebut nyaris semuanya milik Dinas PUPR.
"Walaupun anggaran Dinas PUPR banyak dipangkas, tetap kita pastikan tahun ini tetap ada pembangunan infrastruktur di Bengkulu Tengah. Ya, pekerjaan infrastruktur masih akan dilaksanakan, baik itu pembangunan jalan maupun pekerjaan fisik yang sudah direncanakan," ucapnya.
BACA JUGA:Besi Jembatan Copot, Jembatan Desa Surau Mendesak untuk Diperbaiki
Dijelaskannya, mengenai hal itu, Pemkab Bengkulu Tengah melakukan refocusing anggaran di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hasil refocusing ini untuk menutupi atau digeser ke Dinas PUPR supaya pekerjaan fisik atau pekerjaan infrastruktur tetap bisa dilaksanakan pada tahun 2025 ini.
Bahkan saat ini anggaran yang baru terkumpul untuk dilakukan refocusing Rp 25 miliar, masih kurang kisaran Rp 35 miliar lagi. Karena itu penyisiran masihdilakukan untuk mencukupi besaran yang sudah ditetapkan.
"Anggaran yang sudah terkumpul untuk direfocusing baru Rp 25 miliar. Anggaran tersebut berasal dari total anggaran perjalanan dinas tahun ini sebesar Rp 50 miliar. Pemangkasan ini dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat, yakni anggaran perjalanan dinas dipotong 50 persen," paparnya.
Selanjutnya, untuk mengumpulkan kekurangan anggaran yang akan direfocusing, Hendri Donal memastikan, semua anggaran rapat-rapat dan juga Bimtek (Bimbingan teknis), sosialisasi, pengadaan barang dan jasa turut direfocusing. Termasuk juga kegiatan-kegiatan yang tidak masuk program prioritas, akan
dilakukan pemangkasan.
"Jadi, memang bukan hanya perjalanan dinas yang dipangkas tapi kegiatan rapat, Bimtek, sosialisasi, pengadaan barang dan jasa pun dipangkas. Jadi kalau ingin melaksanakan rapat atau Bimtek masih boleh, silakan laksanakan. Namun, anggaran makan dan minumnya ditiadakan. Ya silakan rapat ala kadarnya di kantor masing-masing," demikian Hendri Donal.