Jaga Stabilitas Harga Jelang HBKN, Pemprov Bengkulu Terapkan Strategi 4K

Rapat lintas sektoral bersama pemangku kepentingan di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu pada Selasa, 25 Februari 2025--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menerapkan strategi 4K. Yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
"Melalui strategi ini diharapkan dapat memperkuat pengendalian inflasi dan memastikan masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Pj Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Dr. Haryadi usai mengikuti rapat lintas sektoral bersama pemangku kepentingan di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu pada Selasa, 25 Februari 2025
Ditambahkan Haryadi, dalam rapat lintas sektoral bersama pemangku kepentingan di Bank Indonesia, pihaknya berupaya mengoptimalkan strategi menekan harga bahan pangan pokok agar tetap stabil di tingkat konsumen.
"Rapat ini bertujuan memastikan ketersediaan pangan aman menjelang HBKN," imbuh Haryadi.
Lebih jauh, berdasarkan surat edaran Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor 500.2.3/378/IJ tertanggal 20 Februari 2025, pemerintah daerah di seluruh Indonesia diminta menggelar operasi pasar menjelang Ramadan dan Idulfitri.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dukung Sistem Pendidikan Terbuka
"Operasi pasar ini bertujuan menjaga pasokan serta mengendalikan harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat," sampai Haryadi.
Selain menindaklanjuti edaran dari Kemendagri, Haryadi menyebut jika dari arahan Presiden mengingatkan agar harga bahan pokok tidak boleh naik, kecuali harga gabah kering panen milik petani.
"Intruksi pemerintah pusat jelas, selain menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen, pemerintah juga ingin memastikan petani dan peternak mendapatkan harga yang layak," ujar Haryadi.
Terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menyampaikan, empat langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam mengendalikan harga pangan. Yakni melakukan pendataan stok dan harga bahan pangan secara berkala.
Lalu mengantisipasi potensi gejolak pasokan dan harga dengan langkah preventif, memperketat pemantauan serta pengawasan distribusi pangan, serta memperkuat kerja sama antar daerah, terutama bagi wilayah yang mengalami defisit pangan atau berpotensi mengalami lonjakan harga.
"Dengan strategi yang diterapkan, kami berharap harga bahan pokok selama Ramadan tetap stabil, bahkan lebih rendah dari tahun sebelumnya," sampainya.
Ia menambahkan, tugas pemerintah adalah memastikan semua pihak tersenyum, petani dan peternak mendapatkan harga yang layak, konsumen tidak terbebani, dan pengusaha tetap mendapat keuntungan.
"Operasi pasar besar-besaran akan dilakukan untuk memastikan harga tetap terkendali dan keseimbangan harga harus dijaga serta menguntungkan semua pihak," tutupnya.