Dugaan Pungli di Terminal Kepahiang, Sebabkan Kebocoran PAD Miliaran Rupiah

PUNGLI: Dugaan Pungli di Terminal Kepahiang--JIMMY/RK

Radarkoran.com - Sejak informasi berhembus terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli) di wilayah Terminal Kepahiang, sejak itupula Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu mulai bergerak melakukan penyelidikan, baik pengumpulan data maupun pemanggilan saksi. Bahkan dugaan Pungli yang terjadi di Terminal Kepahiang ini sudah berlangsung hingga 10 tahun lebih, dengan itupula menyebabkan kebocoran Pendapatan Asli daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang hingga miliaran rupiah. 

Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip mengungkapkan bahwa akibat dugaan Pungli di Terminal Kepahiang membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang menjadi bocor. Tak tanggung-tanggung, selama 10 tahun ini, dugaan ungli di Terminal Kepahiang tersebut sudah membuat penyewa kios dan juga Pemkab Kepahiang merugi hingga miliaran rupiah.

"PAD nya 0 persen, artinya kita kecolongan. PAD kita bocor selama 10 tahun lebih. Padahal oknum tersebut telah menarik biaya sewa di Terminal Kepahiang hingga ratusan juta pertahun, artinya kan kalau sudah berlangsung 10 tahun, sudah miliaran rupiah," ungkap bupati. 

Sementara itu Ketua Satgas Saber Pungli Kepahiang, Kompol. Andi Kadesma, SH, S.Ik mengatakan, saat ini proses penyelidikan masih terus berlangsung. Terkait hasilnya, belum bisa diungkapkan secara gamblang. 

BACA JUGA:Total KN Rp 14 M, Menuju Penetapan Tersangka Dugaan Tipikor DPRD Kepahiang

"Untuk sekarang ini masih dalam proses penyelidikan kami, untuk informasi lebih lanjut akan kami sampaikan nanti. Namun yang jelas, sekarang ini jajaran Pokja Gakkum dan Intelijen masih terus melaksanakan tugasnya," sampai Ketua Satgas Saber Pungli.

Terpisah Dikonfirmasi Kepala Dishub Kabupaten Kepahiang, Febrian Hendra, S.Sos mengatakan bahwa, dugaan Pungli di Terminal Kepahiang tersebut memang sudah menjadi isu seksi yang diterima pihaknya dari para pedagang dan penyewa kios. Disinggung terkait identitas oknum yang dimaksud, pria yang akrab disapa Bule itu masih enggan mengungkapkannya.

"Memang ada laporannya dari pedagang dan penyewa los kepada kita, mendapat laporan ini, kita langsung sampaikan kepada pak bupati Kepahiang. Sekarang sudah diproses oleh APH, kita serahkan semuanya kepada APH saja," demikian Bule. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan