Plt Dirut Bank Bengkulu Fokus Efisiensi dan Kinerja

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Bengkulu, Iswahyudi--GATOT/RK
Radarkoran.com - Sebagai bentuk respons cepat terhadap instruksi Gubernur Bengkulu yang ingin menjadikan Bank Bengkulu sebagai bank kebanggaan daerah, jajaran direksi Bank Bengkulu terus mendorong percepatan yang berfokus pada efisien dan kinerja.
Salah satu kebijakan terkait dengan efisiensi di tubuh Bank Bengkulu tersebut yakni menghapus tunjangan ulang tahun bagi karyawan. Keputusan ini diambil setelah mencuatnya polemik di masyarakat terkait kebijakan tunjangan tersebut.
"Sejalan dengan instruksi Presiden dan arahan Gubernur Bengkulu mengenai efisiensi, kami memastikan bahwa tidak ada lagi tunjangan ulang tahun bagi karyawan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Bengkulu, Iswahyudi.
Ia menambahkan, keputusan penghapusan tunjangan ini bukan hanya menjadi bagian dari langkah efisiensi yang lebih luas. Tetapi juga lebih kepada upaya meningkatkan produktivitas karyawan dengan mengalihkan tunjangan berbasis momen menjadi insentif berbasis kinerja.
"Jadi, kedepannya semua tunjangan yang diterima karyawan akan berbasis pada kinerja. Dengan cara ini, setiap pegawai akan lebih terdorong untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perusahaan," imbuhnya.
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Dorong Optimalisasi PAD Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Lebih jauh, keputusan ini juga menjadi bagian dari pembenahan internal di tubuh Bank Bengkulu. Iswahyudi menegaskan, pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah reformasi guna memastikan kinerja bank semakin optimal. Hal demikian sesuai tujuan dari Bank Bengkulu yang ingin membangun budaya kerja yang lebih profesional dan kompetitif.
"Efisiensi dalam pengelolaan keuangan menjadi salah satu kunci utama untuk memastikan bahwa Bank Bengkulu terus berkembang dan mampu bersaing dengan bank lain, baik di tingkat daerah maupun nasional," papar Iswahyudi.
Selain penghapusan tunjangan ulang tahun bagi karyawannya, manajemen Bank Bengkulu juga tengah mengevaluasi berbagai kebijakan tunjangan lainnya. Jika ada tunjangan yang dianggap kurang relevan dan tidak berdampak langsung pada produktivitas kinerja, tidak menutup kemungkinan kebijakan penghapusan juga akan diterapkan.