Demi Perbaiki Sekolah, Bupati dan Wabup Benteng Siap Berutang dan Tidak Dapat Gaji

BERSAMA : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap dan Wabup Bengkulu Tengah, Tarmizi, S.Sos.--CANDRA/RK
Radarkoran.com - Bener-benar patut diacungi jempol, langkah yang diambil Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.AP. Apa? Dia menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Bupati Bengkulu Tengah siap berutang dan tidak menerima gaji untuk memperbaiki semua sekolah yang rusak di daerah ini.
"Ini harus, ini bukti keseriusan kami. Saya dan pak Wabup akan mengusahakan anggaran guna memperbaiki gedung sekolah di daerah kita ini. Kami pun siap
berutang bahkan tidak menerima gaji untuk mewujudkan semua itu, apabila anggarannya kurang," kata Bupati Rachmat Riyanto didampingi Wabup Tarmizi.
Lebih lanjut Bupati Rachmat menerangkan, skema berutang saat ini menjadi pertimbangan apabila anggaran yang diperlukan memperbaiki sekolah nantinya tidak mencukupi. Saat ini ucapnya, yang harus dilakukan adalah menumbuhkan semangat optimis di tengah efisiensi anggaran.
"Kebutuhan dasar pendidikan memang harus terpenuhi termasuk pendidikan, ya walaupun harus berutang. Berdasarkan data yang saya terima, ada 32 SD atau 30 persen gedung sekolah di Bengkulu Tengah saat ini dalam kondisi rusak berat serta rusak sedang," terang Bupati Rachmat.
BACA JUGA:Kabar Terbaru, Penyerahan SK CPNS Bengkulu Tengah Tunggu Instruksi Bupati
Bupati Rachmat mengaku sangat prihatin melihat kondisi salah satu bangunan sekolah di daerah ini yakni SDN 23 Bengkulu Tengah, lantaran sudah sangat tidak layak. Sebab itu pulalah Bupati Rachmat dan Wabup Tarmizi berkomitmen untuk memperbaiki dunia pendidikan di daerah ini. Terlebih, bupati sempat menemukan ada pelajat SD Kelas V belum bisa membaca, meskipun jumlahnya tidak banyak.
"Kami menargetkan untuk dapat memperbaiki lagi kualitas pendidikan di Bengkulu Tengah. Ya, tentu saya selaku bupati sedih menemukan ada anak kelas V SD belum bisa membaca. Kita akan intens terus turun ke bawah untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia pendidikan anak-anak kita,"
demikian Bupati Rachmat.