Warga Benteng Diminta Kandangkan Ternak Sapi dan Kerbau

BELUM : Plt. Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT mengungkapkan, pihaknya belum diketahui secara pasti penyebab kematian hewan ternak warga yang mendadak mati. --Candra/RK

Radarkoran.com - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengimbau seluruh warga pemilik ternak sapi serta kerbau di daerah ini, supaya mengandangkan ternak masing-masing. Langkah ini sebagai upaya mengatasi kematian ternak secara mendadak, yang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Seperti diketahui, sejak awal tahun 2025 terdapat puluhan ekor hewan ternak, khususnya kerbau dari beberapa kecamatan di wilayah Benteng, ditemukan mati mendadak. Saat ditemukan, hewan ternak yang sudah dalam kondisi mati tersebut terdapat busa pada bagian mulut dan hidungnya. 

Mengenai kondisi ini, Plt. Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT menyampaikan, belum diketahui secara pasti penyebab kematian hewan ternak warga tersebut. Apakah itu dikarenakan serangan penyakit  Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok atau bisa juga disebabkan oleh racun. Baik itu tidak sengaja mengkonsumsi rumput yang baru saja disemprot herbisida ataupun ada pelaku yang memang sengaja memberikan racun pada hewan ternak tersebut.

"Sejauh ini, indikasinya hewan ternak kerbau mati karena penyakit ngorok. Tapi tidak menutup kemungkinan, mati karena keracunan. Makanya, kami imbau 

supaya warga pemilik ternak untuk mengandangkan hewan ternaknya masing-masing. Kami turut menyarankan supaya peternak dapat menjaga kebersihan kandang ternaknya," sampai Helmi. 

BACA JUGA:Akhir Mei, Seluruh Desa di Benteng Harus Sudah Selesai Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Lebih lanjut Helmi mengaku telah menyampaikan informasi tentang banyaknya hewan ternak warga yang ditemukan mati mendadak kepada Bupati Benteng Rachmat Riyanto, ST, M.Ap. Bupati menginstruksikan Dinas Pertanian melalui petugas kesehatan untuk bertindak. 

Salah satu upaya yang dimaksud, yakni melakukan pengecekan terhadap hewan ternak dan melakukan pemberian obat serta vaksin penangkal penyakit. "Ya kami juga sudah melakukan langkah-langkah sesuai dengan arahan pak bupati. Bahkan jika obat-obatan kurang, akan kami usulkan melalui APBD Perubahan 2025. Baik pembelian obat-obatan, vaksin maupun insentif petugas yang turun ke lapangan," demikian Helmi Yauliandri. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan