Nilai Ekspor Bengkulu Kembali Turun

Gerbang pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sebagai loaksi kegiatan ekspor impor di Bengkulu--GATOT/RK

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada Maret 2025 kembali mengalami penurunan yang signifikan sebesar 35,25 persen, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2025.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, pada Maret 2025 nilai ekspor Provinsi Bengkulu mencapai 9,16 juta USD. Angka tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan nilai ekspor pada Februari 2025 yang capaiannya 14,15 juta USD. 

"Dari capaian tersebut, nilai ekspor Provinsi Bengkulu terjadi penurunan sebesar 35,25 persen," kata Win Rizal.

Sementara itu, jika melihat dari segi capaian nilai ekspor tahunan, nilai ekspor di bulan Maret 2025 dibandingkan dengan Maret 2024, penurunannya lebih jauh lagi.

"Ada penurunan sebesar 59,98 persen. Karena pada Maret 2024 itu, capaian nilai ekspor Provinsi Bengkulu tercatat 22,89 juta USD," imbuh Win Rizal.

Sementara itu, jika melihat dari sisi jalur ekspor, pada Maret 2025 nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Pulau Baai mencapai 7,96 juta USD atau 86,91 persen. Kemudian melalui Pelabuhan Boom Baru Sumatera Selatan mencapai 1,16 juta USD atau 12,69 persen, dan Bandara Soekarno-Hatta 0,03 juta USD atau 0,29 persen. 

BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Beri Penjelasan Soal Isu Pengadaan Randis Gubernur di Tengah Efisiensi Anggaran

"Selain itu, juga ada yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Priuk, dan Ngurah Rai. Tapi persentasenya tidak beaar," jelas Win Rizal.

Lebih jauh, melihat dari segi komoditas, ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2025 terbesar yakni batubara mencapai 7,96 juta USD atau 86,91 persen. Lalu karet sebesar 1,16 juta USD atau 12,69 persen, lintah 2,21 ribu USD atau 0,02 persen, dan komoditas lainnya sebesar 0,03 juta USD atau 0,38 persen. 

Win Rizal menyebut, turunnya nilai ekspor Provinsi Bengkulu di Bulan Maret ini tidak lepas dari turunnya komoditas ekspor yang ada. Adapun komoditas ekspor yang paling besar turun itu yakni batubara sebesar 41,06 persen, dan ekspor lintah sebesar 17,86 persen. 

"Pada Maret 2025, untuk impor ke Bengkulu melalui pelabuhan nihil," demikian Win Rizal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan