Puluhan SMP di Bengkulu Tengah Melaksanakan Ujian Akhir Secara Online

UJIAN : Kepala Disdikbud Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si mengungkapkan, pelaksanaan ujian akhir tahun pelajaran 2024/2025 menggunakan dua pilihan metode, yakni sistem online dan offline. --CANDRA/RK
Radarkoran.com - Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu Tengah dijadwalkan melaksanakan ujian akhir, tahun pelajaran 2024/2025. Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan, ujian akhir berlangsung pada 14 Mei hingga 19 Mei 2025. Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si.
Dia menerangkan, peserta ujian tingkat SMP tahun pelajaran 2024/2025 di daerah ini mencapai 1.692 pelajar. Pelajar ini berasal dari 34 sekolah terdiri dari 32 SMP Negeri dan 2 SMP Swasta. Namun untuk pelaksanaan ujian tidak sama, sebab ada yang menggunakan sistem daring atau online serta sistem
offline atau manual.
"Ada puluhan SMP di Bengkulu Tengah pada tahun ini melaksanakan ujian akhir secara daring atau online. Tepatnya dari total 34 SMP, ada 26 SMP yang melaksanakan ujian secara online menggunakan Google Form. Sedangkan 8 SMP lainnya melaksanakan ujian secara offline atau manual," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Disdikbud Bengkulu berharap semua pelajar bisa menjalani ujian dengan lancar dan meraih hasil maksimal. Baik yang ujian secara online maupun offline. Sebab nilai ujian akhir akan menjadi tolok ukur sejauh mana pelajar memahami materi pelajaran yang sudah dipelajari selama satu tahun ajaran.
Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, MM yang juga menjabat Kepala SMP Negeri 3 Bengkulu Tengah menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya akan melaksanakan ujian akhir dengan sistem daring atau online.
BACA JUGA:Ketua DPRD Benteng Tidak Dikenali ASN, Pj Sekkab: Kepala OPD-nya Kita Panggil
"Kami ujian online, menggunakan perangkat laptop dan handphone. Namun lantaran keterbatasan jaringan WiFi sekolah, kami sudah mengimbau orang tua agar memastikan siswa memiliki kuota internet masing-masing," sampai Supriyanto.
Di sisi lain, untuk mengantisipasi terjadi mati listrik pada saat pelaksanaan ujian, Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik selama ujian berlangsung. Selain itu, teknis ujian daring sudah dipersiapkan, termasuk pelatihan siswa dan pengaturan penggunaan perangkat selama pelaksanaan ujian.
"Kami juga akan menerapkan sistem penitipan handphone sebelum pelaksanaan ujian guna memastikan pelaksanaan ujian berjalan tertib. Kami juga sangat berharap orangtua berperan aktif mendampingi anak-anaknya belajar di rumah selama masa persiapan ujian," demikian Supriyanto.