Ada Sekolah Belum Siap Ujian Online, Bupati Rachmat: Bertahap Akan Kita Atasi

UPAYA : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto menyampaikan, Pemkab Bengkulu Tengah akan melakukan upaya pendirian tower telekomunikasi dan sudah memasukkan starlink ke beberapa desa untuk mengatasi blankspot. --Candra/RK

Radarkoran.com - Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap menanggapi masih ada sekolah di daerah yang belum siap menyelenggarakan ujian sekolah berbasis online. Menurutnya, persoalan ini secara bertahap akan diatasi. Contohnya saat ini sudah ada di beberapa titik dimasukkan starlink untuk mengatasi blankspot. 

"Pemerintah daerah tentu akan tetap berusaha semaksimal mungkin mengatasi masalah ini. Kalau tidak bisa sekaligus maka bertahap akan akan kita atasi. 

Sebab kami memiliki target-target kerja, salah satunya mengatasi blankspot yang berdampak terhadap masih ada sekolah yang belum bisa melaksanakan ujian sekolah berbasis online," terangnya.

Lebih lanjut Bupati Rachmat menyampaikan, dalam program 100 hari kerja dirinya sebagai Bupati Bengkulu Tengah, sudah ada beberapa desa yang telah dimasukkan starlink untuk mengatasi blankspot. "Ya saya sudah dapat informasi dari dinas terkait, bahwasanya sudah ada beberapa titik desa yang telah dimasukkan starlink," ucap Bupati Rachmat. 

"Nanti akan ditambah titik-titiknya, pasti akan kita lakukan itu. Karena salah satu kebutuhan kehidupan saat ini adalah internet. Lantaran melalui internet, ekonomi bisa berkembang lebih maju, dan kemajuan-kemajuan lainnya. Bahkan nanti saya akan mendirikan beberapa tower, supaya dapat mencakup lebih banyak pengguna layanan internet," sambung Bupati Rachmat.

BACA JUGA:Maling Kotak Amal di Bengkulu Ditangkap, Pengakuan Pelaku Uangnya untuk Judi Online

Seperti diketahui, sekolah yang dinyatakan belum siap melaksanakan ujian berbasis online menggunakan android pada tahun ini, yakni SMPN 04 Bengkulu Tengah yang berada di wilayah Pagar Jati. Padahal SMPN 04 Bengkulu Tengah merupakan salah satu sekolah yang besar di daerah ini.

"SMPN 04 memang merupakan salah satu sekolah yang besar, namun dengan terpaksa harus ujian menggunakan kertas karena belum siap melaksanakan ujian secara online. Karena sekolah ini masih lemah signalnya, masih lemot. Ditambah lagi listrik di wilayah ini sering mati. Jadi, lantaran ada kekhawatiran terjadi mati lampu atau signal kurang kuat, anak-anak yang ujian menjadi terganggu," kata Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Benteng, Edon Siregar. 

Lantaran kondisi yang ada, pihak SMPN 04 Bengkulu Tengah menyampaikan permohonan untuk melaksanakan ujian sekolah secara manual. "Kalau dipaksa

harus online, bahaya juga dengan anak-anak, bisa tidak selesai-selesai ujiannya. Sedang ujian mati lampu atau sedang ujian signalnya hilang, harus ngulang lagi. Kalau sampai terjadi 3 kali ngulang, ya ngak kelar-kelar ujiannya. Makanya ada kebijakan tetap bisa melaksanakan ujian manual," ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan