Terkait Efisiensi, Bupati Fikri Dorong Kemandirian Ekonomi Daerah

Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, MAP--GATOT/RK

Radarkoran.com - Ditahun 2025 ini pemerintah telah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran terhadap APBN maupun APBD untuk hal-hal yang diprioritaskan maupun dalam upaya mendukung program-program nasional. Kebijakan efisiensi ini juga berdampak berkurangnya alokasi anggaran dari pemerintah pusat ke daerah. 

Menyikapi kondisi ini, Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, M.AP mendorong kemandirian ekonomi di daerah agar dapat mendukung pembangunan dan mengantisipasi keterbatasan anggaran yang ada. 

"Efisiensi itu bukan memotong anggaran, kalau istilah pak presiden Prabowo itu membuang lemak-lemak APBN. Dalam artian anggaran ini bisa digunakan yang memang penting dan wajib kita keluarkan. Dan bagi anggaran yang tidak penting, instruksi pak presiden untuk dipangkas," kata Bupati Fikri baru-baru ini. 

Ia menambahkan, efisiensi anggaran menjadi pelajaran bagi daerah untuk mandiri ekonomi dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Terlebih, dari hasil retreat kepala daerah yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, Bupati Fikri menyebut jika pihaknya diminta untuk berpikir dan melihat potensi yang dimiliki daerah. 

"Kepala daerah diminta untuk berpikir, kemudian melihat potensi apa yang di daerahnya masing-masing. Serta inovasi apa yang dilakukan agar daerahnya dapat maju dan berkembang," tuturnya.

BACA JUGA: Liga Anak Indonesia Regional Bengkulu Dimulai, Ini Harapan Wabup Hendri

BACA JUGA: Wabup Hendri Tekankan Pentingnya Sinergitas Bangun Daerah

Lebih jauh, Bupati Fikri menyebut jika Rejang Lebong memiliki potensi daerah yang besar baik dari segi pertanian dan perkebunan, hingga pariwisata yang belum dikelola dengan maksimal.

"Untuk pertanian dari dulu kita sangat terkenal jika ingin beli beras itu belanjanya di curup untuk provinsi Bengkulu. Tetapi ada hal yang menurut saya sangat sedih, saat kunjungan ke Bank Indonesia kita mendapatkan informasi jika Rejang Lebong tidak lagi menjadi penghasil padi, tapi nomor empat, padahal dulunya sebagai lumbung padi," paparnya. 

Dengan adanya potensi pertanian tersebut, termasuk pada sektor perkebunan kopi yang menjadi komoditas pertama petani Rejang Lebong, Bupati Fikri menjadikan sektor ini sebagai sektor prioritas untuk dikembangakan dan dikelola dengan baik kedepannya. 

Selain itu, sektor pariwisata juga akan menjadi prioritas kedepannya, mengingat daerah ini memiliki berbagai objek wisata dan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten kota yang lainnya di dalam wilayah Provinsi Bengkulu. 

"Kedepan kita akan mendorong adanya regulasi untuk menjadikan kabupaten ini sebagai daerah tujuan wisata. Regulasi ini sebagai tanda daerah kita diakui potensi wisatanya," ujar Bupati Fikri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan