DP3AP2KB Catat 512 Peserta KB Aktif, KB Suntik Paling Diminati

KB Suntik--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Hingga Juni 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lebong mencatat ada 512 peserta KB aktif yang tersebar di 12 kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 253 peserta memilih menggunakan KB suntik, menjadikannya metode kontrasepsi yang paling diminati di daerah ini.
Plt Kepala DP3AP2KB Lebong, Desperawati, mengungkapkan bahwa pilihan masyarakat terhadap KB suntik bukan tanpa alasan. Menurutnya, suntik KB dianggap lebih praktis, mudah digunakan, dan dapat diakses dengan cepat melalui layanan kesehatan yang tersedia.
"KB suntik paling banyak diminati karena penggunaannya simpel dan mudah dilakukan. Namun kami terus memberikan edukasi agar masyarakat memahami pilihan lain yang lebih efektif jangka panjang," kata Desperawati.
Lebih lanjut, Desperawati menambahkan bahwa meskipun KB suntik mendominasi, pemerintah tetap mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), seperti MOP (Metode Operasi Pria) dan MOW (Metode Operasi Wanita), maupun implan dan IUD.
BACA JUGA:Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Lebong Ditarget Tuntas 28 Juli
MKJP memiliki tingkat efektivitas sangat tinggi, bahkan mencapai 99,90 persen, serta dapat digunakan dalam jangka waktu lama tanpa perlu intervensi berulang. Kuliner Lebong
"Kalau pakai MKJP, peluang kehamilan sangat kecil. Ini yang kami terus sosialisasikan, karena manfaatnya sangat besar bagi keluarga," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data DP3AP2KB, selain 253 peserta KB suntik, tercatat 72 peserta menggunakan pil KB, 104 peserta memilih implan, dan 18 peserta menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD). Stok alat dan obat kontrasepsi pun dipastikan aman.
Tersedia 8.500 pil KB kombinasi, 1.500 dosis suntik KB, 180 buah implan dua batang, dan 125 unit Copper T di gudang DP3AP2KB. Dengan ketersediaan ini, diharapkan masyarakat Lebong memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan. Kuliner Lebong
Desperawati menegaskan, pemerintah tidak hanya menyediakan alat kontrasepsi, tetapi juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi di lapangan.
Para kader dan penyuluh KB diminta terus memberikan informasi kepada warga mengenai keuntungan setiap metode KB.
"Kami ingin setiap keluarga di Lebong dapat merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik, sehingga kesejahteraan keluarga meningkat dan angka pertumbuhan penduduk dapat terkendali," singkatnya.