2.770 Warga Kabupaten Kepahiang Tercatat Sebagai KPM Bantuan Beras Tahun 2024, Didistribusikan Setiap Bulan
PROGRAM : Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang, Rukismanto, S.Pi saat menerangkan program bantuan pangan efektif kembali digulirkan pada tahun 2024 dan akan didistribusikan kepada 12.770 warga penerima manfaat.--REKA/RK
Radarkepahiang.bacokoran.co - Badan Pengan Nasional Republik Indonesia kembali menyalurkan program pangan tahun 2024. Di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sebanyak 12.770 Keluarga Penerima Panfaat (KPM) bantuan pangan tersebut. Di mana masing-masing KPM menerima bantuan sebanyak 10 Kilogram setiap bulannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Kepahiang, Rukismanto, S.Pi menerangkan, bantuan pangan dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional tersebut merupakan langkah efektif untuk menstabilkan harga pangan.
"Allhamdulillah, sebanyak 12.770 warga Kabupaten Kepahiang tercatat sebagai KPM dari bantuan pangan yang digulirkan oleh Badan Pangan Nasional pada tahun 2024 ini. Artinya sebanyak 12,7 ton setiap bulannya beras disalurkan untuk warga penerima manfaat, masing-masing menerima bantuan 10 Kilogram beras per bulannya," jelas Rukismanto di ruang kerjanya, Rabu 31 Januari 2024.
Lanjut dijelaskannya, bantuan pangan beras merupakan langkah pemerintah untuk mengendalikan inflasi lewat bantuan pangan menjadi langkah cerdas di tengah sulitnya situasi. Capaian penurunan inflasi beras dinilainya menjadi salah satu yang terbaik bila dibandingkan negara lainnya.
"Tahun 2024 ini ada perbedaan penyaluran yang tahun lalu langsung disalurkan Bulog langsung ke desa-desa, tapi tahun ini akan disalurkan oleh PT POS. Seperti apa mekanismenya, kita akan koordinasikan," terang Rukismanto.
BACA JUGA:DAPM KMB dan UPK Kecamatan Kepahiang Beri Bantuan pada Penderita Kanker Otak
Lalu tugas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan terkait dengan bantuan pangan beras itu, diterangkan Rukismanto, hanya melakukan pengecekan terkait dengan kelayakan dan ketepat sasaran pendistribusian bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional kepada masyarakat.
"Sementara penyediaan data sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan hanya melakukan pengecekan apakah beras yang disalurkan layak atau tidak diterima masyarakat," kata Rukismanto.
Dia menambahkan, program penyaluran beras cadangan pemerintah dan stabilisasi pasokan dan harga pangan diharapkan mampu menahan gejolak harga agar tidak ke tingkat yang lebih tinggi. Menurutnya, program beras bantuan pangan adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan berharap dengan adanya penyaluran beras bantuan pangan ini diharapkan masyarakat penerima dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.
"Program bantuan pangan merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, dan dalam rangka menjaga inflasi daerah," ujar Rukismanto.
Dia juga mengatakan, program beras bantuan pangan terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi masyarakat terutama rumah tangga sasaran. Penyaluran beras tahap ini berlangsung untuk periode Januari hingga Maret 2024. Masih menurut Rukismanto, bantuan ini kemungkinan dapat diperpanjang hingga periode April sampai Juni 2024, bahkan dalam kurun waktu setahun ini.
BACA JUGA:Dongrak Sektor Hortikultura, Tahun 2024 Ini Pemkab Kepahiang Dapat Bantuan Bibit
Program bantuan pangan dinilai mampu meredam laju inflasi ditengah gejolak harga beras di tanah air. Hal ini akibat dari penurunan produksi yang dipicu oleh musim kemarau ekstrem. Dampak penyaluran bantuan pangan terlihat dari penurunan inflasi beras yang direkam Badan Pusat Statistik (BPS).
"Harapannya penyaluran bantuan pangan beras dari Badan Pangan Nasional ini dapat didistribusikan tepat waktu. Kita juga meminta pihak penyalur dapat berkoordinasi agar kita dapat melaksanakan tugas dan fungsi kita untuk melakukan pengecekan, terkait dengan kelayakan beras yang akan didistribusikan kepada masyarakat. Karena kita ingin bukan hanya tepat sasaran bantuan tersebut, tapi beras yang berkualitas dapat didistribusikan kepada masyarakat agar dikonsumsi dengan baik bagi keluarga penerima manfaat," demikian Rukismanto.