Program Cetak Sawah di Rejang Lebong Ditargetkan Mulai Tanam di September 2025

Plt Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan (Distankan) Rejang Lebong, Achmad Syafriansyah.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong menargetkan program cetak sawah yang berlokasi di Kecamatan Kota Padang dapat mulai ditanami pada September 2025 mendatang. Sehingga, jika tidak ada kendala, panen perdana diharapkan bisa dilakukan pada bulan Desember.
"Lokasi program cetak sawah baru di Rejang Lebong paling lambat mulai ditanami pada September. Harapannya, Desember kita sudah bisa panen,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan (Distankan) Rejang Lebong, Achmad Syafriansyah.
Ia menambahkan, kegiatan cetak sawah tersebut merupakan bagian dari instruksi langsung pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Sebagai upaya percepatan ketahanan pangan, program ini mengharuskan proses tanam dan panen dilakukan pada tahun yang sama.
"Tidak hanya mendukung ketahanan pangan, program ini juga berdampak langsung terhadap peningkatan luas lahan baku sawah di Rejang Lebong," imbuhnya.
BACA JUGA:Penyuluh Agama di Rejang Lebong Bertambah
BACA JUGA:Bupati Fikri Siap Dukung Penguatan Karakter dan Ekonomi Daerah
Lebih jauh, Rejang Lebong mendapatkan alokasi cetak sawah baru lebih kurang 800 hektar. Jika alokasi lahan tersebut dapat direalisasikan dengan baik dan lahan persawahan baru bertambah, maka produksi padi di Kabupaten Rejang Lebong diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
"Yang jelas, luas lahan baku sawah kita akan bertambah," singkat Achmad.
Sebelumnya, Pemkab Rejang Lebong telah mengusulkan bantuan dana ke pemerintah pusat senilai Rp6,6 miliar untuk pembangunan dan pemeliharaan enam saluran irigasi baru. Proposal tersebut telah diajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia untuk mendukung pengembangan infrastruktur pertanian pada Tahun Anggaran (TA) 2026.
Selain itu, Rejang Lebong juga tengah mengusulkan program cetak sawah rakyat seluas 807 hektare kepada pemerintah pusat. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 hektare telah dinyatakan bisa masuk dalam program strategis nasional.