GOR Kepahiang Tak Terawat: Seperti Sarang Hantu? Begini Kondisinya Saat Ini

Kondisi GOR Kabupaten Kepahiang --YUS/RK

Radarkoran.com-Kondisi Gedung Olahraga (GOR) Tebat Monok yang berlokasi di jalan lintas Kepahiang-Bengkulu sangat memprihatinkan. Pantauan Radarkoran.com di lokasi, pada Kamis 31 Juli 2025, kerusakan nampak terlihat di bagian langit-langit ruangan dan kanopi serta, kaca pecah, lantai terkelupas. Beberapa lembar atap fiber yang dipasang pada kedua kanopi depan dan belakang bahkan telah hilang hingga air hujan yang turun merusak dinding bangunan.

Beralih ke bagian luar GOR, nampak sampah berserakan ditambah semak belukar yang hampir menutupi GOR. Sejatinya, GOR yang merupakan fasilitas olahraga tersebut dirawat, sehingga membuat pengguna GOR bisa nyaman. Bahkan, saat ini GOR Kabupaten Kepahiang ini mulai terlihat seperti sarang hantu. 

BACA JUGA:Disparpora Siapkan Sejumlah Event Tahun 2025, Tubei On The Street hingga Festival Mancing

Sejumlah pihak menilai, kerusakan fasilitas olahraga dan kumuhnya lingkungan GOR Tebat Monok membuktikan tidak adanya keseriusan pemangku kepentingan setempat, untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu dan kualitas dunia olahraga di Kabupaten Kepahiang. 

“Kita sangat prihatin dengan kondisi fasilitas olahraga GOR Tebat Monok ini. Sampah berserakan dan kumuh serta beberapa bangunan tribun mengalami kerusakan, semak belukar tinggi-tinggi" sesal warga Kelilik, Tarmin yang sedang melintas ke kebun kopi miliknya

BACA JUGA:Pastikan SK Keaktifan Kerja PPPK Tahap II Kepahiang Tak Manipulasi: BKDPSDM Konfirmasi Pimpinan OPD

Padahal, menurutnya, lingkungan GOR Tebat Monok mestinya terawat dengan baik dan lokasinya tepat di jalan raya provinsi, yang setiap pengendara melihatnya. Seharusnya menjadi perhatian pemangku kepentingan. Dan fasilitas yang ada di GOR juga hendaknya selalu bersih supaya memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melaksanakan aktivitas olahraga.

“Kalau kondisinya seperti ini kumuh dan rusak, para pelajar, pemuda dan masyarakat untuk berolahraga pun malas. Jika ada orang luar Kepahiang yang datang dan melihat kondisi ini, malu besar kita sebagai warga Kabupaten Kepahiang,” demikian Tarmin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan