Harga Gabah dan Beras di Kabupaten Lebong Merangkak Naik

Harga beras di Kabupaten Lebong merangkak naik sejak pertengahan Juli lalu.--IST/RK

Radarkoran.com - Sejak pertengahan Juli 2025, harga beras di Kabupaten Lebong terus merangkak naik. Harga beras yang sebelumnya berkisar Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per kaleng, kini melonjak hingga Rp 225 ribu bahkan mencapai Rp 230 ribu per kaleng di tingkat pengecer.

Kenaikan harga beras ini dipengaruhi oleh berakhirnya musim panen padi pertama (MT1) di Kabupaten Lebong dan kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat hingga musim panen berikutnya.

Tak hanya beras, harga gabah juga ikut mengalami hal serupa. Jika sebelumnya harga gabah masih di kisaran Rp 5.000–Rp 6.000 per kilogram, kini naik signifikan menjadi sekitar Rp 7.300 per kilogram. Dalam satu karung berisi 48 kilogram, harga gabah kini mencapai Rp 350 ribu, naik drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Sukarjo, pengepul gabah dan pedagang beras di Lebong, mengungkapkan bahwa lonjakan harga disebabkan kondisi stok gabah di gudang.

"Saat ini gudang kami sudah kosong. Tidak ada lagi petani yang menjual gabah karena sebagian besar sudah disimpan untuk kebutuhan rumah tangga atau memang sudah habis," ujarnya.

BACA JUGA:665 Sertifikat Program PTSL Selesai Cetak, Segera Dibagikan

Ia menjelaskan bahwa untuk jenis beras padi batet, harga oporan (pembelian dalam jumlah besar) berada di kisaran Rp 210 ribu hingga Rp 220 ribu per kaleng. Sementara itu, harga eceran menyentuh angka Rp 225 ribu hingga Rp 230 ribu per kaleng, atau setara dengan Rp 13.750 per kilogram.

“Kemungkinan besar harga akan terus naik secara bertahap sampai musim panen berikutnya. Pasokan makin menipis sementara permintaan tetap tinggi,” lanjutnya.

Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat segera mengambil langkah-langkah strategis. Antisipasi seperti penyediaan stok beras cadangan pemerintah (CBP) dan pengaturan distribusi diharapkan dapat meredam lonjakan harga.

“Kondisi ini harus jadi perhatian serius dalam perencanaan ketahanan pangan jangka menengah dan panjang. Beras adalah kebutuhan pokok utama masyarakat Lebong, sehingga harus ada kebijakan yang jelas dan berpihak kepada rakyat kecil,” singkatnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan