Jemput Bola Kejar Capaian Program PKG, Dinkes Lebong Sasar Sekolah

Dinkes Lebong melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi sekolah untuk mengejar capaian program PKG--EKO/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong melakukan upaya jemput bola dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).

Pasalnya hingga Juli 2025 lalu, capaian PKG di Kabupaten Lebong masih cukup rendah. Dari 114 ribu penduduk, baru sekitar 3.215 jiwa yang tercatat dalam aplikasi Satu Sehat Mobile, platform resmi milik Kementerian Kesehatan RI. Artinya capaian tersebut kurang dari 5 persen, padahal Kabupaten Lebong diberikan target 90 persen. Rendahnya tingkat pendaftaran disinyalir karena masih banyak warga yang belum akrab dengan penggunaan aplikasi, tidak memiliki smartphone, atau terkendala akses internet.

"Targetnya 90 persen warga Lebong terdaftar di PKG. Salah satu langkah strategis yang kami lakukan adalah menyasar langsung lingkungan sekolah," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lebong, Evan Marta, SKM.

Lebih jauh disampaikannya, saat ini petugas kesehatan mendatangi sekolah-sekolah untuk mendaftarkan para siswa secara langsung ke dalam sistem PKG. Menurutnya pelajar merupakan kelompok usia produktif yang penting untuk diedukasi sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan.

BACA JUGA:Kesbangpol Ingatkan Pertanggungjawaban Banpol

Tak hanya itu, Dinkes juga rutin membuka gerai pendaftaran PKG pada setiap kegiatan publik yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lebong. Petugas Dinkes turut disiagakan di seluruh puskesmas untuk melayani pendaftaran manual bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke aplikasi digital.

"Jika masyarakat kesulitan menggunakan aplikasi, kami bantu langsung. Tidak punya HP pun bukan masalah. Prinsip kami adalah mempermudah, bukan mempersulit. Kami ingin memastikan semua warga bisa mendapat layanan kesehatan gratis ini," tegas Evan.

Dinkes Lebong kini mengedepankan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia pendidikan, untuk mempercepat pendataan dan memperluas jangkauan layanan kesehatan. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan angka pendaftaran, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.

"Melalui pendekatan kolaboratif, edukasi publik, dan pelayanan langsung di lapangan, kami optimistis akan terjadi lonjakan signifikan dalam beberapa bulan ke depan," singkatnya

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan