KB Suntik Paling Diminati Emak-emak Lebong
SUNTIK : KB Suntik Paling Diminati Emak-emak Lebong--Freepik
Radarkepahiang.bacakoran.co - Tahun 2023 lalu, KB suntik paling diminati oleh Emak-emak di Lebong, Provinsi Bengkulu. Penggunaannya yang simpel menjadi salah satu alasan mengapa KB suntik paling banyak diminati ketimbang dengan alat kontrasepsi lainnya.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Lebong, di tahun 2023 lalu jumlah peserta KB di wilayah ini mencapai 1.130 orang. Rinciannya 849 peserta KB suntik, Pil 102 peserta, kondom 27 peserta, implan 121 peserta, IUD 17 peserta, dan tubektomi 10 peserta.
Selain itu, ada juga peserta KB baru yang terdata pada fasilitas kesehatan swasta dengan jumlah 34 peserta. Terdiri dari KB suntik 17 peserta, implan 15 peserta dan IUD 2 peserta.
Kepala DP3APPKB Lebong, Yuswati, SKM, melalui Kabid KB, Ice Andriani, S.Kep, S.KM mengatakan di tahun 2023 alat kontrasepsi paling banyak digunakan oleh keum Emak-emak di Kabupaten Lebong adalah jenis KB suntik.
BACA JUGA:Sosialisasikan Permen Pengawasan Jasa Konstruksi hingga Tingkat Desa
Menurutnya keuntungan KB suntik penggunaannya sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu juga penggunaannya lebih simpel dan mudah.
"Alat kontrasepsi jenis suntik KB banyak diminati, karena memang penggunaannya sangat simpel dan mudah, terutama sangat relatif aman untuk ibu menyusui," jelas Ice.
Ice menambahkan dibandingkan tahun 2022 lalu, penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Lebong mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang sudah bisa memberikan pelayanan KB kepada masyarakat, terutama bagi peserta atau pasien yang sudah memiliki kartu JKN KIS.
"Untuk jumlah peserta KB baru yang terdata pada fasilitas kesehatan RSUD, tercatat sebanyak 35 peserta meliputi, KB suntik 12 peserta, implan 2 peserta, IUD 5 peserta, dan tubektomi 16 peserta," lanjut Ice.
Dibandingkan KB suntik, penggunaan alat kontrasepsi jenis implan dan IUD sedikit lebih susah. Bahkan pelayanan tersebut hanya bisa diberikan oleh bidan yang sudah trelatih atau bidan yang sudah mengikuti pelatihan CTU atau Contraception Technology Update.
"Perlu kami sampaikan penggunaan alat kontrasepsi jenis Implan dan IUD sendiri hanya bisa diberikan oleh bidan yang sudah terlatih atau bidan yang sudah CTU, " lanjut Ice.
Dirinya mengimbau kepada pasangan usia subur agar bisa mengikuti program KB dengan menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta. Diharapkannya dengan danya program pelayanan KB gratis dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan kasus stunting di wilayah Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:766 Unit Sudah Bayar Pajak Kendaraan, Berhasil Kumpulkan Segini
Dengan mengikuti program KB maka masyarakat dapat menjaga jarak kehamilan dan kelahiran anak bisa lebih terecana.