Kelola Alsintan, Pemkab Bengkulu Tengah Bentuk Brigade Pangan

DIKELOLA : Plt. Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, ST mengatakan, bantuan Alsintan akan dikelola oleh Brigade Pangan. --CANDRA/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah menjalankan kebijakan baru dalam hal pengelolaan bantuan Alat dan Mesin Pertanian atau Alsintan. Apabila sebelumnya bantuan Alsintan langsung disalurkan kepada kelompok tani penerima, kini pengelolaannya akan dilakukan melalui Brigade Pangan. Yakni sebuah badan yang dibentuk khusus untuk merawat sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan bantuan Alsintan tersebut.
Plt. Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, ST menyampaikan, langkah ini diambil untuk mencegah kerusakan Alsintan dan memastikan penggunaannya dapat lebih efektif kedepannya. "Jadi, pengelolaannya sekarang ada profit oriented. Supaya alat-alat ini setelah masuk ke Brigade Pangan, bisa terawat. Nanti akan ada operatornya," terang Helmi Yuliandri.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika Alsintan dibagikan begitu saja kepada para petani, potensi kerusakan cukup besar, karena tidak semua kelompok memiliki kemampuan dalam hal perawatannya. Melalui kebijakan baru ini, ke depan petani yang membutuhkan bisa menyewa Alsintan melalui Brigade Pangan dengan perhitungan biaya per hektare.
BACA JUGA:Dana Transfer Pusat TA 2026 Menurun, Ini Tanggapan Ketua DPRD Bengkulu Tengah
"Saat ini telah terbentuk empat Brigade Pangan di Bengkulu Tengah. Yakni di Kecamatan Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pondok Kelapa, dan Kecamatan Karang Tinggi. Mereka yang akan mengatur teknis pengelolaannya. Itu juga dibantu pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan," jelasnya.
Helmi menambahkan, bantuan Alsintan diperkirakan akan tiba di Bengkulu Tengah pada awal atau pertengahan September 2025. "Ya kalau dari jadwalnya,
Mudah-mudahan awal atau pertengahan September Alsintan sudah sampai, karena usulannya diulang lagi dan baru masuk. Sebagian daerah sudah ada yang menerima seperti di Mukomuko," paparnya.
Sementara untuk bantuan komoditas jagung, Helmi memastikan mekanismenya juga berbeda pada tahun ini. Jagung akan langsung diberikan kepada petani sesuai data penerima yang sebelumnya sudah diverifikasi. "Untuk bantuan jagung, itu ke petani langsung. Nanti, petani yang terdata menerima bantuan kita kabari, supaya mereka mengambil bantuan tersebut," demikian Helmi Yuliandri.