Bupati Bengkulu Tengah: Belanja Daerah Terpangkas Hampir Rp 69 Miliar

BERSAMA : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap bersama unsur pimpinan DPRD Bengkulu Tengah. --FOTO/DOK

Radarkoran.com - Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap mengungkapkan, APBD Tahun Anggaran (TA) 2025 mengalami penyesuaian. Hal ini harus dilakukan, dampak pemangkasan belanja daerah hampir mencapai Rp 69 miliar. Kondisi ini dipastikan akan berdampak pada beberapa sektor pembangunan.

"Belanja daerah terpangkas hampir Rp 69 miliar, ya ada penurunan yang cukup besar. Belum lagi ada potensi pengurangan di pos pendapatan. Ya artinya pasti akan ada penyesuaian. Karena itu kemarin (Senin, red) kita sampaikan nota keuangan kepada DPRD," sampainya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), mulai membahas Nota Keuangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini pun menjadi langkah awal menghadapi defisit anggaran yang cukup besar.

BACA JUGA:Menjaga Pertumbuhan, Memastikan Pemerataan

"Dan hari ini (Selasa, red) ada pandangan umum dari fraksi-fraksi, dan setelah itu baru akan kita sepakati bersama," terang Bupati Bengkulu Tengah ini. 

Sementara itu, Ketua DPRD Bengkulu Tengah, Fepi Suheri, S.Sos mengingatkan supaya semua pihak untuk berhati-hati dalam menyikapi defisit anggaran.

"Kita mendengar langsung dari saudara bupati bahwa anggaran mengalami pengurangan yang luar biasa. Kami sebagai wakil masyarakat Bengkulu Tengah berharap agar semua pihak tetap waspada, hati-hati, serta bersabar. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tetapi tujuan pembangunan daerah tetap harus kita jaga," sampai Fepi. 

Politisi PPP ini menambahkan, agenda pembahasan berlanjut melalui sidang paripurna pandangan umum fraksi pada Selasa 2 September 2024. Kemudian akan dilanjutkan dengan jawaban dari bupati pada sore harinya. "Ya semoga agenda pembahasan dapat berjalan lancar tanpa hambatan," demikian Fepi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan