94 Desa/kelurahan di Kabupaten Lebong Ikuti Lomba Tanam Jagung Provinsi

Kepala DPK Kabupaten Lebong Indra Gunawan, S.Pi, M.Si --EKO/RK

Radarkoran.com - Sebanyak 93 desa dan 1 kelurahan di Kabupaten Lebong diikutkan dalam lomba Satu Desa Satu Hektare (SaDeSaHe) yang digagas Pemprov Bengkulu yang bersinergi dengan Polri.

SaDeSaHe merupakan lomba tingkat provinsi yang mewajibkan setiap desa peserta untuk mengelola minimal satu hektare lahan pertanian untuk ditanami jagung hibrida. Tujuannya membangun semangat swasembada pangan dan menjadikan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan yang bisa ditanam secara berkelanjutan oleh masyarakat desa.

Program ini juga menjadi bagian dari realisasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam menciptakan sistem ketahanan pangan yang tangguh, mandiri, dan berbasis pada potensi lokal.

Dalam pelaksanaannya, desa-desa yang berhasil menanam dan mengelola jagung dengan hasil terbaik akan dinilai oleh tim dari provinsi. Sebanyak enam desa dengan performa terbaik nantinya akan dipilih sebagai pemenang dan berhak atas piagam penghargaan serta hadiah uang tunai.

BACA JUGA:Bangun Puskesmas Kota Baru, Gedung Eks SD 50 Lebong Bakal Dirobohkan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DPK) Kabupaten Lebong, Indra Gunawan, S.Pi, M.Si menyampaikan bahwa pihaknya telah mendaftarkan 93 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di berbagai kecamatan di wilayah Lebong.

Langkah ini tidak hanya bertujuan mengejar prestasi dalam perlombaan, tetapi lebih jauh diharapkan mampu meningkatkan motivasi para petani dalam membudidayakan jagung sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi.

"Harapan kami tentu ada desa dari Kabupaten Lebong yang bisa masuk enam besar dan meraih penghargaan di tingkat provinsi. Tapi lebih penting dari itu, kami ingin program ini memunculkan kesadaran kolektif bahwa jagung itu punya potensi besar bagi perekonomian desa," ujar Indra.

Ia juga menambahkan bahwa jagung merupakan tanaman yang relatif mudah dibudidayakan, memiliki masa panen yang cepat, dan memiliki permintaan pasar yang tinggi.

Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan Lebong juga mendorong desa-desa agar tidak hanya menanam karena lomba, tetapi menjadikan jagung sebagai komoditas pertanian rutin ke depannya.

Lomba SaDeSaHe tidak hanya sekadar ajang pertanian biasa. Lebih dari itu, program ini dirancang sebagai bentuk sinergitas antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Polri dalam menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dan aman secara sosial. Ketahanan pangan menjadi pintu masuk untuk menciptakan stabilitas dan kemandirian desa.

"Dengan desa yang kuat pangan dan ekonominya, maka ketahanan sosial juga akan terbentuk. Ini adalah pendekatan yang holistik," tambah Indra.

Selain itu, melalui program ini, para penyuluh pertanian juga ikut dilibatkan untuk mendampingi petani dari tahap awal, mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih jagung hibrida unggul, hingga pemanenan. Pemerintah daerah juga akan memberikan dukungan teknis dan akses distribusi hasil panen ke pasar lokal maupun antarwilayah.

Keikutsertaan Lebong dalam Lomba SaDeSaHe juga diharapkan menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat bertani di kalangan masyarakat pedesaan, terutama generasi muda. Selama ini, sebagian wilayah pertanian di Lebong belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal potensinya sangat besar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan