Siaga Bencana, BPBD Rejang Lebong Gelar Pelatihan Destana

Pelatihan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Teladan pada Senin, 13 Oktober 2025--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dalam upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam secara cepat dan sistematis, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) gencar menggelar pelatihan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). 

Teranyar, BPBD Rejang Lebong menggelar pelatihan pembentukan Desa Tangguh Bencana di Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, M. Budianto, MT, mengatakan jika pelatihan yang dilaksanakan sekitar lima hari ini (13-17 Oktober 2026) menitikberatkan pada peningkatan kapasitas masyarakat untuk menghadapi bencana alam secara cepat dan sistematis.

"Melalui pelatihan yang dilaksanakan ini, diharapkan para warga memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta penanggulangan dampaknya," kata Budianto. 

BACA JUGA:Bupati Fikri Minta Jajaran

Dalam pelatihan tersebut, sebanyak 25 peserta dari unsur masyarakat, perangkat desa, dan relawan siaga bencana mengikuti dengan serius rangkaian pelatihan. Mereka mendapatkan materi tentang pencegahan, mitigasi, dan strategi pengurangan risiko bencana.

"Dari pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat desa yang mandiri, adaptif, dan tangguh menghadapi potensi bencana di wilayahnya," ujar Budianto. 

Ditambahkan Asisten I Setdakab, Bobby Harpa Santana, S.STP., M.Si, yang turut hadir dalam kegiatan, menekankan pentingnya sinergi antar-elemen dalam penanggulangan bencana. Ada lima pilar utama yang harus bersinergi untuk mewujudkan daerah yang tangguh bencana, yaitu pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan media massa. 

"Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, maka penanganannya akan semakin baik ke depan," katanya. 

Bobby berharap pelaksanaan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga, masyarakat dapat melakukan langkah-langkah antisipatif dan memformulasikan strategi pengurangan risiko bencana.

"Desa Tangguh Bencana adalah wujud nyata peningkatan kapasitas dan kompetensi masyarakat desa," ujarnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan