Kisah Diyan, Santri yang Merajut Mimpi Lewat Logo Sekolah Garuda

Diyan Rizqianto tidak menyangka desain logonya akan digunakan di puluhan Sekolah Garuda di Indonesia.--FOTO/ANTARA

Namun di balik semua itu, ia tidak pernah melupakan akar identitasnya sebagai santri. Nilai-nilai kesederhanaan, disiplin, dan keikhlasan yang ia pelajari di pondok pesantren menjadi fondasi yang menuntunnya menghadapi dunia kerja dan persaingan profesional.

Kelahirannya yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional terasa seperti simbol yang melekat erat pada kisah hidupnya. Ia tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan keyakinan bahwa ilmu dan karya adalah bentuk ibadah. Keyakinan itu membuatnya yakin bahwa setiap santri memiliki potensi besar untuk berkontribusi, apa pun bidangnya.

Diyan memandang bahwa masa depan tidak boleh ditakuti. Bagi generasi santri, masa depan justru harus didekati dengan keberanian dan tekad untuk berprestasi. Menurutnya, setiap anak bangsa memiliki hak untuk bermimpi dan berjuang di bidang yang ia cintai, baik di pesantren, kampus, maupun dunia kerja.

Bagi Diyan Rizqianto, desain bukan sekadar pekerjaan. Seorang santri dari Kediri itu kini telah membuktikan bahwa mimpi bisa dijahit dengan sabar, dengan tinta, warna, dan kepercayaan diri yang tumbuh dari hal-hal kecil.

Dari ruang kerja sederhana, ia terus melukis semangat anak-anak bangsa yang ingin terbang setinggi garuda, menuju cita-cita yang ia bayangkan selama empat hari penuh di sebuah kertas kosong bertahun-tahun lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan