Kejari Rejang Lebong Soroti Kasus Kriminalitas Berulang, 30 Persen Pelaku Residivis

Radarkoran.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Rejang Lebong menyoroti kasus kriminalitas berulang yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kasus kriminalitas yang dilakukan oleh orang-orang yang telah memiliki catatan kriminal sebelumnya. 

Menurut Kepala Kejari Rejang Lebong, Fransisco Tarigan, SH., MH, sebanyak 30 persen pelaku kriminalitas yang ditangani oleh Kejari Rejang Lebong adalah residivis atau pihak yang sebelumnya telah melakukan tindak pidana. 

"Ada beberapa perkara setelah kota inventarisir, para pelaku merupakan residivis. Ini menunjukkan di Rejang Lebong ini ada tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang sama berulang kali," sampai Fransico baru-baru ini saat menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti pidana di Kantor Kejari Rejang Lebong. 

Ia menambahkan, dengan kasus kriminalitas berulang ini, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum harus dapat mencari solusi dan metode yang tepat untuk mengatasinya. 

"Kita harus mencari metode yang tepat untuk membuat tindakan preventif agar dapat membuat orang yang sama tidak melakukan perbuatan-perbuatan penyimpangan pidana," paparnya. 

BACA JUGA:5 Tips Mengetahui Sparepart Asli Motor Yamaha

Fransico menjelaskan, dari penelitian yang dilakukan, penyebab tindak pidana yang dilakukan berulang tersebut lantaran beberapa faktor seperti masalah ekonomi, hingga masalah hubungan sosial. 

"Semua ini bisa dikaji supaya tingkat kriminalitas di Rejang Lebong ini bisa berkurang," jelasnya. 

Lebih jauh, Kejari Rejang Lebong berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya penegakan hukum dan pencegahan kriminalitas di wilayah tersebut.

Fransisco Tarigan menyatakan bahwa Kejari Rejang Lebong akan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Rejang Lebong. 

"Menjadi kajian kita bersama untuk bagaimana saling bergotong royong menurunkan angka kriminalitas di wilayah Rejang Lebong," ujarnya. 

Dengan upaya bersama, diharapkan kasus kriminalitas dapat diminimalisir dan masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman.