Sinergi TPID Penting Tekan Inflasi Daerah
![](https://radarkepahiang.bacakoran.co/upload/bf4d724c300a700048a12b549cdf5f64.jpeg)
FOTO : Sekretaris Kabupaten Kepahiang Dr. Hartono, S.Pd SH M.Pd saat menerangkan terkait pentingnya tugas dan fungsi TPID untuk menekan inflasi daerah.--REKA/RK
Radarkepahiang.bacokoran.co - Sekretaris Daerah Kepahiang Dr. Hartono, M.Pd mengatakan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat berperan penting dan strategis dalam upaya menjaga stabilitas harga di pasaran. Oleh karena itu, sinergi, komitmen dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar stabilitas harga bisa terkontrol di pasaran.
TPID diharapkan dapat memantau dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan inflasi, khususnya di daerah. Sekda berharap, di tahun 2024 ini upaya untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Kepahiang bisa lebih dimaksimalkan. Ia berharap koordinasi dan komunikasi yang sudah terjalin selama ini harus dioptimalkan lagi apapun hasilnya.
"Peran pemerintah melalui TPID sangat penting untuk menjaga stabilitas harga. Dalam upaya melakukan program dan kegiatan pengendalian inflasi, dibutuhkan sinergi, dukungan, koordinasi dan komitmen berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, Satgas Pangan serta pihak terkait, ini menjadi komitmen bersama untuk terus mempertahankan kinerja dalam melakukan pengendalian," jelas Sekda.
Ia berpesan, bahwa dalam mengendalikan inflasi, TPID Kepahiang menerapkan kebijakan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Untuk itu, peran serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berhenti meski harga-harga stabilitas bahan pokok penting masih dalam kategori wajar.
BACA JUGA:Petani Kabawetan Sumringah, Harga Jual Tomat Naik
"Sebagai mitigasi, tim perlu melakukan peningkatan kualitas koordinasi antar instansi terkait dalam menjalankan program kerja tahun 2024, diantaranya dengan meningkatkan kerjasama antara daerah, penguatan basis data terintegrasi, operasi pasar dan sidak pasar, publikasi harga di pasar-pasar utama, pemantauan produksi komoditas utama dan pengembangan klaster pangan, penguatan koordinasi TPID dan Satgas pangan," jelas Sekda.
Lebih lanjut, Sekda berharap ke depannya TPID bisa membuat kebijakan pengendalian inflasi yang memungkinkan untuk diimplementasikan bersama.
"Pemerintah daerah akan membuat kebijakan bagaimana cara bisa menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan tak kalah penting penguatan sinergi komunikasi ke masyarakat," kata Sekda.
Sekda melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Kepahiang melakukan berbagai langkah antisipatif pengendalian lonjakan inflasi di Kabupaten Kepahiang.
Langkah antisipatif tersebut antara lain membentuk dan mengoptimalkan tim pengendalian inflasi daerah kabupaten, memonitoring pemerataan distribusi sejumlah komoditas, mitigasi dampak inflasi daerah hingga tingkat desa,serta menggencarkan gerakan tanam pangan cepat panen.
"Hal itu sesuai dengan arahan pemerintah pusat terkait pengendalian inflasi menjadi agenda prioritas daerah,maka dibutuhkan dukungan dan langkah-langkah strategis dari semua stakeholder baik ditingkat pusat hingga daerah," jelas Sekda.
BACA JUGA:RW 4 Dusun Kepahiang : Jangan Terpecah Belah Karena Beda Pilihan
Menurutnya, pengendalian inflasi daerah pada tingkat desa tersebut mencakup rangkaian kegiatan dalam lingkup wewenang desa yang difokuskan agar harga barang dan jasa desa tidak mengalami kenaikan
"Kemudian nanti akan kami sampaikan dan sosialisaikan ke kecamatan hingga desa-desa agar bisa ditindak lanjuti dengan segera," singkatnya.Diketahui TPID merupakan tim yang bertugas memantau dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan inflasi khususnya di didaerah. Tim pengendalian inflasi di tingkat pusat sendiri sudah ada sejak tahun 2005. Inflasi atau gejolak kenaikan harga menjadi faktor penting dalam perkonomian, karena inflasi yang tak terkendali bisa membuat kondisi dan stabilitas ekonomi terganggu.