Berbekal Motor Listrik: 19 Negara Ini Telah Dikunjungi Roman Nadielka

MOTOR LISTRIK--FOTO/TANGKAPAN LAYAR

Pada Juli 1888, Tesla menjual hak patennya kepada George Westinghouse, seorang industrialis yang mencari cara untuk mentransmisikan listrik jarak jauh. Dengan dukungan finansial dan teknologi dari Westinghouse, Tesla mengembangkan sistem tenaga AC yang mencakup motor induksinya. Ini menjadi dasar untuk sistem listrik modern.

Tesla menerima paten untuk transmisi daya listrik AC pada Mei 1888 dan mendemonstrasikan sistemnya di Pameran Kolumbia Dunia di Chicago pada tahun 1893. Tesla menjadi penentang utama Thomas Edison, yang mendukung sistem arus searah (DC). Kesepakatan Westinghouse dengan paten Tesla memperkuat sistem AC dan menjadi awal dari "Perang Arus" yang terkenal.

Motor induksi Tesla sangat cocok untuk sistem AC. Westinghouse segera menyadari potensi motor ini untuk menggerakkan mesin industri dan kendaraan. Namun, pada awalnya, Tesla dan insinyur Westinghouse masih berdebat tentang cara terbaik untuk mengaplikasikan daya AC, dan akhirnya, motor DC tetap digunakan untuk trem untuk sementara waktu karena masalah kecepatan konstan. 

BACA JUGA:Pemenuan Arus Bolak-Balik Tesla: Jadi Dasar Penggunaan Motor Listrik Saat Ini

Motor listrik pertama kali dikembangkan pada abad ke-19, diawali dengan penemuan dasar elektromagnetisme oleh Michael Faraday dan kemudian diwujudkan dalam motor praktis pertama oleh penemu seperti William Sturgeon, Thomas Davenport, dan Gustave Trouvé. Seiring waktu, penemuan seperti motor induksi arus bolak-balik (AC) oleh Nikola Tesla pada tahun 1888 merevolusi industri, memungkinkan efisiensi dan keandalan yang lebih tinggi sehingga menjadi dasar bagi motor listrik modern yang digunakan saat ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan