Cegah Stunting, Ini yang Dilakukan Desa Imigrasi Permu

BERIKAN : Ketua Tim penggerak PKK desa Imigrasi Permu Sartik memberikan makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan balita di desanya untuk mencegah stunting di Kabupaten Kepahiang.--SUHAI/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Sebagai upaya dalam pencegahan stunting di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Pemerintah Desa Imigrasi Permu Kecamatan Kepahiang rutin mengadakan Posyandu Balita dan Ibu Hamil atau Bumil. Posyandu Balita dan Bumil rutin digelar di Balai desa tersebut dalam rangka mencegah stunting khusus desa setempat.  

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Imigrasi Permu Sartik mengatakan, langkah cegah stunting di kabupaten Kepahiang rutin dilaksanakan Posyandu balita dan Bumil. Posyandu Balita dan Bumil sebagai langkah cegah stunting seperti, penimbangan Balita dengan Alat Ukur Antroprometri Kit, pengukuran tinggi badan, panjang dan lingkar lengan balita, serta lingkar kepala balita. Kegiatan Posyandu Balita dan Bumil untuk cegah stunting, sekaligus pemberian makanan tambahan kepada balita dan Bumil.

"Program ini rutin dilaksanakan guna menurunkan angka stunting di Desa Imigrasi Permu dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Kepahiang yaitu gerakan Sehat 1.000 hari Pertama Kehidupan," kata Ketua Tim Penggerak PKK, Sartik. 

Menurutnya, dalam upaya kita mengatasi masalah stunting dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Kepahiang Gerakan Kepahiang Sehat 1.000 hari Pertama Kehidupan sehingga Posyandu menjadi agenda rutin. Kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk cegah stunting tersebut, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Dalam prosesnya juga, Desa Imigrasi Permu berkolaborasi dengan Puskesmas Nanti Agung. 

BACA JUGA:Manfaatkan Asosiasi UMKM Sebagai Sarana Promosi Produk

"Kolaborasi yang kuat antara warga dan pemerintah setempat, terobosan-terobosan besar dalam memajukan kesejahteraan keluarga bisa dicapai. Sehingga stunting khusus Desa Imigrasi Permu bisa dicegah dengan cara Posyandu balita dan Bumil gencar dilaksanakan," sampai Ketua Tim Penggerak PKK, Sartik. 

Selanjutnya, bukan hanya Posyandu Balita dan Bumil dalam rangka mencegah stunting saja yang dilaksanakan. Tapi, program dengan mencakup berbagai aspek penting seperti kesehatan ibu dan anak, kesehatan lansia dan kesehatan remaja serta ibu hamil. Kader-kader KB yang penuh semangat serta dukungan aktif dari masyarakat Desa Imigrasi Permu. 

"Kita terus berharap kegiatan yang rutin kita laksanakan, seluruh masyarakat Desa Imigrasi Permu bisa mendapatkan manfaatnya. Mulai dari balita dan Bumil, Lansia dan sejumlah masyarakat lainnya," lanjut Ketua Tim Penggerak PKK, Sartik. 

Sementara itu, M. Yunis selaku Kepala Desa (Kades) Imigrasi Permu menyampaikan, Posyandu Balita dan Bumil selalu rutin terlaksana setiap bulan. Dengan partisipasi dan kesadaran masyarakat yang tinggi, kegiatan posyandu balita ini dapat mendukung kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak dalam mencegah stunting di Desa Imigrasi Permu.

Kegiatan Posyandu Balita ini juga memberikan kesempatan bagi ibu-ibu untuk mendapatkan konseling dan saran dari para tenaga kesehatan profesional yang hadir sehingga membantu memastikan bahwa setiap anak dan ibu hamil di Desa Imigrasi Permu mendapatkan perawatan dan informasi yang terbaik.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Rp 40 Ribu/ Kilogram, Petani Desa Suro Muncar Tersenyum

"Komitmen dan partisipasi aktif dari masyarakat Desa Imigrasi Permu menjadi kunci keberhasilan program Posyandu ini. Dengan terus melaksanakan kegiatan Posyandu Balita secara rutin, diharapkan angka stunting dapat terus menurun serta menciptakan generasi muda masa depan yang lebih sehat dan tangguh," pungkas M. Yunis 

Kegiatan rutin yang dilaksanakan pihak desa disuport secara langsung oleh Kades Imigrasi Permu M.Yunis. Setiap kali Posyandu dihadiri oleh Kader BKB atau Bina Keluarga Balita, Bidan desa, Puskesmas Nanti Agung, Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Imigrasi Permu serta Ibu Hamil dan Balita.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan